Ini Lima Syarat Terkabulnya Doa - Potret Kita | Ini Beda

Breaking

Post Top Ad

Post Top Ad

08 April 2022

Ini Lima Syarat Terkabulnya Doa

JAKARTA, POTRETKITA.net - Bulan Ramadan adalah bulan istimewa yang penuh dengan keberkahan. Alquran menjelaskan ibadah puasa Ramadan secara berurutan dari ayat 183-188. Salah satu hal paling menarik dari Ramadan adalah besarnya peluang dikabulkannya doa-doa yang kita panjatkan.



Dalam program Oase Iman TvMu, Senin (4/4) Ketua Pimpinan Pusat Muhammadiyah Dadang Kahmad menyebut di antara ayat di atas, terdapat satu ayat yang menjelaskan secara rinci agar doa yang kita panjatkan dapat terkabul. Ayat itu adalah ayat ke-186 Surat Al-Baqarah yang artinya,


“Dan apabila hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu (Muhammad) tentang Aku, maka sesungguhnya Aku dekat. Aku Kabulkan permohonan orang yang berdoa apabila dia berdoa kepada-Ku. Hendaklah mereka itu memenuhi (perintah)-Ku dan beriman kepada-Ku, agar mereka memperoleh kebenaran.”


Adapun tentang cara dikabulkannya doa, kata Dadang, tidak boleh terlepas dari lima syarat wajib sebagaimana tersirat dalam ayat tersebut.


“Pertama wa idza saalaka anni fa inni qariib, kita harus merasa dekat dengan Allah. Karena puasa Ramadan itu sejatinya juga mendekatkan diri kita dengan Allah SWT,” terangnya. Kata dia, kalimat berdoa pun perlu memakai redaksi kata Rabbana yang menandakan keintiman dengan Allah.


Kedua, sesuai makna ujiibu da’watan idzaa da’ani adalah Allah hanya mengabulkan doa yang serius saja kepada-Nya.


“Karena banyak orang yang tidak serius dalam berdoa. Mulutnya berucap tapi hatinya ke mana-mana, tidak serius. Apalagi doanya aneh, misalnya mohon kaya tapi tidak melakukan usaha-usaha apapun,” ingatnya.


Ketiga, adalah makna yastajiibu lii. Kata Dadang, setelah penggalan kata ini bermakna melaksanakan perintah Allah sehingga doa di dalam ibadah seperti puasa Ramadan itu memiliki derajat tinggi sebagaimana doanya orang-orang yang dizalimi.


Keempat, agar doa kita semakin berpeluang dikabulkan maka kita harus mengikutinya dengan berbuat amal kebaikan yang berhubungan dengan orang lain. Selain itu kita harus yakin bahwa Allah akan mengabulkan doa kita.


Kelima, kata Dadang adalah menggunakan waktu-waktu mustajab di bulan Ramadan untuk berdoa. Misalnya pada waktu Jumat sore menjelang maghrib, di antara dua azan, pada saat sahur, ataupun pada momen menjelang berbuka.


“Inilah pelajaran yang harus kita ambil dari ayat 186 di Al-Baqarah dari rangkain ayat berpuasa. Selamat berpuasa, semoga Allah menerima segala amal ibadah kita,” pungkas Dadang.(muhammadiyah.or.id)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Post Top Ad