Buya Syafii di Mata Presiden Jokowi

YOGYAKARTA, POTRETKITA.net - Presiden Republik Indonesia (RI) Joko Widodo yang akrab disapa Jokowi, hadir di Masjid Gedhe Kauman Yogyakarta untuk memberikan penghormatan terakhir bagi almarhum Buya Ahmad Syafii Maarif, sosok yang dicintai bangsa Indonesia. 

Memberikan sambutan setelah menyalatkan jenazah, Presiden RI Jokowi menyampaikan bahwa Buya Syafii  adalah guru bangsa. Menurutnya, Buya Syafii selama ini memberi keteladanan yakni hidup dalam kesederhanaan. “Kader terbaik Muhammadiyah yang selalu menyuarakan tentang keberagaman, dan toleransi dan beliau juga selalu menyampaikan Pancasila sebagai perekat bangsa,” kata Jokowi. 

Presiden RI juga menyampaikan bahwa semua manusia adalah milik Allah dan hanya kepada Allah-lah akan kembali. “Mari doa bersama semoga Almarhum Buya husnul khotimah, diberikan tempat terbaik di sisi-Nya dan diampuni segala dosanya,” ajak presiden.

Sementara itu, Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy mengatakan bangsa Indonesia dan dunia Islam kehilangan atas wafatnya guru bangsa Buya Syafii Maarif.

Menurut Muhadjir, pemikiran dan keteladanan Buya Syafii sudah mencapai derajat tertinggi bagi seseorang yang sudah selesai dengan dirinya, yaitu kemanusiaan universal. Salah satu indikatornya adalah laku zuhudnya.

“Buya orangnya easy going, bersahaja, dan pemikirannya melampaui sekat-sekat yang membatasi hubungan kemanusiaan. Beliau ini kalau saya boleh katakan tingkatannya sudah berada di level tertinggi dalam pemikiran dan contoh teladan. Beliau sudah tidak membedakan siapa-siapa,” ujar Muhadjir.

Buya Maarif lahir di Sumpur Kudus, Sumatera Barat pada 31 Mei 1935. Ia dibesarkan dalam lingkungan keluarga yang sederhana di perkampungan. Pada Jumat, 27 Mei 2022 beliau watat. Muhadjir mengaku banyak belajar dari beliau sejak jadi ketum PP Muhammadiyah.(muhammadiyah.or.id)