PADANG, POTRETKITA.net - Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) sempat membuat risau, pasca pandemi Covid-19 melanda negeri ini. tapi Sumatera Barat tidak terdampak parah dalam penularan virusnya ke hewan ternak. Kalau pun ada yang terjangkit, dagingnya aman untuk dikonsumsi.
Vaksin PMK untuk ternak.(sumbarprov.go.id) |
Wagub mengatakan hal itu, dalam sambutannya pada Pencanangan Gerakan Vaksinasi PMK, ditandai dengan penyerahan 4.200 dosis vaksin PMK dan obat-obatan oleh Direktur Pengolahan dan Pemasaran Hasil Peternakan, Kementrian Pertanian RI, Tri Melasari selaku penanggung jawab PMK di Sumatera Barat kepada Wagub Audy.
Menurutnya, meski kasus PMK di Sumbar tergolong tidak parah, namun pemerintah tetap memberikan perhatian khusus untuk menjaga situasi tidak memburuk, terutama di daerah-daerah yang menjadi kantong-kantong peternakan dan sapi perah, seperti Padangpanjang, Agam, Solok, dan Solok Selatan. Wagub memastikan peternakan di keempat wilayah tersebut untuk segera mungkin divaksin.
"Populasi sapi perah kita tidak terlalu banyak, ada 700 Insya Allah dengan dosis yang ada sekarang cukup. Jadi, pastikan sapi perah, indukan dan sapi-sapi bantuan dalam dua hari ini tervaksin 100 persen, karena ini kan nilai ekonomisnya sangat tinggi," tegas Wagub, sebagaimana dikutip dari pemberitaan resmi Pemprov Sumbar melalui website sumbarprov.go.id, yang diakses Jumat (24/6) senja.
Sementara itu, Tri menuturkan, 4.200 dosis vaksin dan obat-obatan merupakan bantuan tahap awal. Tri menjelaskan, vaksinasi tahap awal tersebut ditargetkan selesai pada 2 Juli mendatang. Kemudian bantuan berikutnya akan didistribusikan kembali secara bertahap dan proporsional sesuai kebutuhan di daerah. "Bantuan diberikan berdasarkan proporsional populasi, target prioritas dan tingginya kejadian," katanya menjelaskan.
Tri juga menekankan komunikasi informasi dan edukasi pada peternak maupun masyarakat umum. Dia menilai masih banyak masyarakat awam yang beranggapan bahwa PMK menular ke manusia, padahal menurutnya semestinya hal ini tidak perlu dikhawatirkan.
Dia juga menyinggung adanya rencana relaksasi bagi peternak pengakses Kredit Usaha Rakyat (KUR) yang terdampak penyakit mulut dan kuku tersebut. "Ini juga nanti akan kita koordinasi dengan pihak Bank, bagaimana caranya supaya peternak pengakses KUR yang terdampak PMK bisa mendapat relaksasi," jelasnya lagi.
Kepala Dinas Peternakan Provinsi Sumbar Erinaldi melaporkan, terdapat 16 kabupaten dan kota yang terdampak PMK. Tercatat 4.470 kasus terjangkit, 670 sembuh, empat ekor mati dan 27 dipotong paksa.(*/mus)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar