Kulliyatul Muballighien dari Padangpanjang untuk Indonesia Diluncurkan - Potret Kita | Ini Beda

Breaking

Post Top Ad

Post Top Ad

27 Juni 2022

Kulliyatul Muballighien dari Padangpanjang untuk Indonesia Diluncurkan

PADANGPANJANG, POTRETKITA.net - Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Sumatera Barat Buya Dr. H. Shofwan Karim El-Hussein menyebut, kendati digitalisasi perbukuan semakin gencar, namun format bercetak dan berjilid tetap dibutuhkan.

“Berbeda dengan buku digital atau format pdf, buku bercetak itu dipandang lebih praktis, mudah dibaca, dan tidak mengganggu kesehatan mata. Kami terus mendorong terbitnya buku-buku baru, khususnya yang bertema tentang Muhammadiyah Sumbar dan amal usaha yang telah berusia puluhan tahun,” kata Shofwan, Senin (27/6), di Aula Hamka Ponpes Kulliyatul Muballighien Kauman, Padangpanjang.


Shofwan mengatakan hal itu, saat memberi sambutan pada peluncuran buku berjudul Kulliyatul Muballighien: dari Padangpanjang untuk Indonesia, karya Fikrul Hanif Syofwan dan diterbitkan Penerbit Suara Muhammadiyah Yogyakarta.


Syofwan menyebut, buku-buku tentang Muhammadiyah dan sejarah amal usahanya di Minangkabau memang terus bermunculan. Akan tetapi, yang berbicata khusus Kulliyatul Muballighien yang didirikan dan pertama kali dipimpin Prof. Hamka, belumlah begitu banyak.


Untuk itu, katanya, PWM Sumbar akan berupaya mendorong terbitnya buku-buku baru. Sebab, tegasnya, Muhammadiyah tidaklah kekurangan penulis. “Saat ini kita sudah punya banyak penulis, kini tinggal lagi mendorong peran serta mereka, sehingga bisa menulis dan menerbitkan buku. Buku hard copy itu masih tetap penting, kendati kini sudah banyak buku digital,” tegasnya.


Shofwan juga mendorong semua elemen di lingkungan Muhammadiyah untuk memiliki innter dynamic, yakni kekuatan luar biasa yang muncul dari dalam diri. Mengembangkan ponpes ini adalah amanah Allah yang harus ditunaikan dengan baik. Tingkatkan kebersamaan untuk memajukan amal usaha, sehingga bisa terus berkembang. Kauman harus maju juga di bidang literasi dan perbukuan,” tegasnya.


Sambutan hangat terhadap terbitnya buku itu, juga disampaikan Walikota Padangpanjang H. Fadly Amran Dt. Paduko Malano, melalui sambutan tertulisnya yang dibacakan Staf Ahli Zulkifli.


Buku Kulliyatul Muballighien, dari Padangpanjang untuk Indonesia yang ditulis sejarawan Muhammadiyah Fikrul Hanif, ini jelas tidak bisa dipisahkan dari Kota Padangpanjang selaku kota kedua perkembangannya.  


“Peminat sekolah ini terus meningkat, sejarahnya sangat panjang dan tuanya sekolah ini hampir sama dengan usia Muhammadiyah. Hamka telah mengembangkan madrasah ini, sudah ribuan alumni yg dihasilkan dan berkhidmat untuk kemajuan umat dan Indonesia.  Sejarah penting untuk dipelajari, Muhammadiyah telah mendorong lahirnya sejarawan baru, sesuai perkembangan zaman,” kata walikota.


Turut memberi sambutan pada peluncuran itu Mudir Ponpes Kauman Dr. Derliana, Ketua Pimpinan Daerah Muhammadiyah Pabasko H. Amiruddin, Direktur Utama Penerbit Suara Muhammadiyah Deny Asyari, dan Fikrul Hanif selaku penulis buku.(musriadi musanif)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Post Top Ad