TANAH DATAR, POTRETKITA.net - Dunia semakin maju. Kehadiran teknologi digital benar-benar tak bisa dielakkan lagi. Semua lini kehidupan dimasukinya, termasuk di kalangan pondok pesantren dan entrepreneur.
Mas Menteri berdialog dengan seorang santri. |
Di Pondok Pesantren Modern Nurul Ikhlas (PPMNI) Nagari Panyalaian, Kabupaten Tanah Datar, misalnya. Di sana ada hal baru, bernama Santri Digitalpreneur Indonesia, suatu kegiatan yang dilaksanakan atas inisiasi Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf), sebagai wadah pelatihan dan peningkatan kapasitas santri dan generasi milenial, dalam menghadapi tantangan industri digital kreatif.
Tujuannya antara lain untuk menciptakan santri yang berkarakter dan berintegritas tinggi dalam menghasilkan karya, memberdayakan santri unggulan hingga mampu bersaing di industri kreatif dan digital, menjadikan santri modern yang tetap menjunjung tinggi akhlakul karimah.
Menparekraf Sandiaga Salahuddin Uno menyampaikan rasa bahagia, bisa berinteraksi langsung dengan para santriwan dan santriwati selama kunjungannya di PPMNI. “Saya berbahagia berinteraksi dengan para santri. Hari ini kita dengar masukan langsung dari ISMI bagaimana optimisnya membuka usaha dan meminta tips,” ujarnya.
Uno mengaku takjub saat bertemu seorang santri yang bernama Fikri, yang tertarik berinvestasi dan ada pengalaman buruk sebelumnya dalam investasi namun tidak mematahkan semangatnya. “Untuk mendapatkan ide-ide yang baik saya sarankan bisa mengikuti Super Mentor,” ujarnya.
Mas Menteri, sapaan akrab Menparekraf Sandiaga Salahuddin Uno, berharap, dengan adanya Santri Digital Preneur Indonesia akan membuka suatu platform perjuangan ekonomi Islam baru, dimana santri-santri akan menjadi lokomotif penciptaan lapangan kerja dan usaha-usaha di bidang digital, melalui konten-konten yang baik, dan ekonomi kreatif secara menyeluruh.
Pada kesempatan itu, Mas Menteri juga menyoroti berbagai potensi ekonomi kreatif yang luar biasa. Pertama, sektor kuliner misalnya memiliki potensi 41 persen, “Selama manusia memiliki perut kita pasti akan butuh makanan. Kuliner di Sumbar luar biasa,” ujarnya, sebagaimana disiarkan Bagian Protokol dan Komunikasi Pimpinan (Prokopim) Setdakab Tanah Datar.
Sektor kedua adalah fashion (27 persen), dan berikutnya adalah kriya (17 persen). Namun tiga sektor ini ternyata mulai terkejar oleh sektor lainnya, mulai dari permainan. Sandiaga menyebut gaming, animasi, musik dan film bertumbuh secara fantastis. "Ini harus kita digitalisasi karena ini merupakan keniscayaan,” ujar Menparekraf seraya menambahkan mayoritas orang Indonesia sudah terkoneksi dengan digitalisasi.
Tak lupa, Sandiaga mengingatkan agar santriwan/santriwati tetap menjunjung tinggi akhlakul karimah. “Kita ingin generasi muda menjunjung tinggi iman dan taqwa,” ujarnya.
Menparekraf menekankan pentingnya hadir di digitalisasi, karena telah ada di setiap aspek kehidupan kita. Kenapa Santri Digital Preneur Indonesia hadir? Karena ada lebih dari 4,5 juta santri dari 28 pesantren di seluruh Indonesia. Ini akan tetap menjadi pilar pendidikan yang akan menjadi bagian dari indonesia. "Saya mengusung Santri Digitalpreneur karena saya melihat masa depan itu ada di para santriwan dan santriwati,” tandasnya.
Sanfi menyampaikan, kita akan hadapi krisis pangan, serta harga bahan pokok naik. Untuk itu perlu diberikan upaya bagaimana para petani diberikan solusi. Santri Digital Preneur Indonesia akan berikan solusi dan menjadi bagian dari kemajuan Indonesia yang adil makmur, mampu menciptakan lapangan kerja. Santri di sini diharapkan mampu menjawab banyak persoalan.
Mengikapi hal tersebut, Wakil Bupati Tanah Datar Richi Aprian menyampaikan apresiasi atas kegiatan Santri Digital Preneur Indonesia yang diinisiasi Kemenparekraf. “Alhamdulilah banyak hal-hal bermanfaat yang bisa dibawa dan diterima oleh santri -santri kita. Mudah-mudahan hal ini akan mengembalikan lagi proses pergerakan kemajuan ekonomi umat kembali di masjid dan surau-surau di Sumatera Barat khususnya Tanah Datar,” ujarnya.
Wabup juga mengajak santri dan generasi muda untuk memanfaatkan potensi digitalisasi untuk meningkatkan perekonomian, dengan kreatif memanfaatkan peluang usaha dan kedepannya dapat untuk menciptakan lapangan kerja.(*/mus)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar