PADANGPANJANG, POTRETKITA.net - Hampir tiga tahun, kita tidak bisa menunaikan rangkaian Ibadah terkait Idul Adha dengan sempurna, karena mengantisipasi penularan Virus Corona penyebab penyakit Covid-19.
Bagaimana dengan kita yang tinggal di tanah air dan belum berkesempatan berhaji? Selain melaksanakan Shalad Idul Adha, kita juga disunatkan untuk menunaikan kurban hewan ternak, seperti sapi dan kambing.
Di sinilah letak masalahnya. Beberapa bulan belakangan, di kalangan hewan ternak berkuku belah yang umumnya menjadi hewan kurban, sedang didera wabah pula, dalam hal ini adalah penularan virus penyebab Penyakit Mulut dan Kuku (PMK). Pemerintah telah melakukan pembatasan-pembatasan, terkait mobilisasi hewan ternak.
Pemko Padangpanjang, misalnya, telah melakukan berbagai langkah antisipasi agar virus PMK itu tak masuk pula ke kota ini. Wabah PMK ditetapkan sebagai bencana nonalam. Berbagai instansi pemerintah bersama peternak dan masyarakat, mengambil berbagai langkah antisipasi, termasuk melakukan penyemprotan disinfektan di kandang-kandang sapi.
Pemerintah juga menerbitkan Surat Keterangan Kesehawan Hewan (SKKH), khususnya bagi hewan ternak dari luar daerah yang akan masuk ke Padangpanjang. Syukurlah, jauh-jauh hari pengurus masjid dan panitia qurban telah membeli hewan ternak itu dan dipelihara peternak lokal. Itu artinya, ambang masa inkubasi virus selama 14 hari sudah terlewati.
Pemko Padangpanjang memang tidak mau ambil resiko, terkait penularan virus penyebab PMK itu. Dinas Pangan dan Pertanian telah melakukan penyemprotan disinfektan, didukung Badan Penanggulangan Bencana Derah (BPBD) Kesbangpol, dan kepolisian.
“Penyemprotan disinfektan ini, kita bekerjasama dengan tim BPBD Kesbangpol dan Polres dalam mengatasi PMK. Sebagai sentral sapi perah, sapi-sapi kita harus terhindar dari PMK,” ujar Kepala Dispangtan Ade Nafrita Anas.
BACA JUGA : Daging Sapi Terjangkit PMK Aman Dikonsumsi Pemerintah Tetapkan Status Darurat PMK Idul Adha di Tengah Wabah Menyerang Hewan Ternak
Ade menjelaskan, dalam penyemprotan disifektan itu, pihaknya mengacu kepada Surat Keputusan dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) terkait, status keadaan tertentu darurat PMK.
Sementara itu, mengutip informasi yang dipublikasikan Dinas Komunikasi dan Informasi (Kominfo) Kota Padangpanjang, perkiraan jumlah hewan kurban di kota ini sebanyak 544 ekor sapi dan 13 ekor kambing. Hewan kurban ini, akan disembelih di 144 lokasi usai Shalat Idul Adha 1443 H. Seluruh hewan kurban berjenis kelamin jantan itu, berada dalam pengawasan dan pemeriksaan pihak Dispangtan.
Untuk menjamin kesehatan hewan kurban itu, sebutnya, Dispangtan terus melakukan pengawasan dan pemeriksaan kesehatan calon hewan kurban. Kegiatan ini berlangsung sejak bulan lalu hingga selesai penyembelihan pada hari raya tahun ini.
“Kegiatan ini dilakukan untuk memastikan sapi atau kambing yang dikurbankan sehat, normal dan memenuhi persyaratan sebagai hewan kurban, serta dagingnya aman dikonsumsi masyarakat,” ujarnya.
Pihaknya akan melakukan pemeriksaan terhadap hewan kurban di Padangpanjang dengan dua sistem pemeriksaan yaitu antemortem dan postmortem.
“Pemeriksaan hewan sebelum dipotong atau antemortem, mengecek kondisi hewan di kandang penampungan. Guna memastikan keadaan hewannya layak dikurbankan atau sehat. Termasuk memastikan umur calon hewan yang akan dipotong telah memenuhi syarat atau cukup umur. Sekaligus memastikan aman dari penyakit mulut dan kuku (PMK). Hasil pemeriksaan akan diberi penandaan telah diperiksa petugas,” katanya.
Ade megungkapkan untuk pemeriksaan setelah pemotongan (postmortem) yaitu pemeriksaan organ dalam dan daging hewan kurban yang telah dipotong. Ini biasanya dilakukan pemeriksaan di hari H pemotongan hewan kurban.
“Pas hari pemotongan, tim akan dibagi dan turun ke lapangan melakukan pemeriksaan daging hewan kurban yang telah dipotong untuk diperiksa kembali kondisi klinisnya. Apakah sapinya sehat atau tidak. Lalu setelah pemotongan, kita lihat isi hatinya karena terkadang ada yang cacingan. Cacing hati tidak boleh dikonsumsi. Jika memang ada, maka akan kita buang bagian tersebut,” ungkapnya.(musriadi musanif)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar