JAKARTA, POTRETKITA.net - Soal batas wilayah menjadi masalah yang banyak mendapat sorotan di Kabupaten Tanah Datar, terutama dengan kota kabupaten tetangga. Urusannya jangan sampai berlarut-larut, sebab akan dapat memicu munculnya persoalan lain.
Masalah tapal batas antara Nagari Simawang di Kabupaten Tanah Datar dengan Kabupaten Solok, sempat mengemuka di berbagai forum, termasuk dalam sidang paripurna DPRD setempat.
Menindaklanjuti persoalan sekaligus mendapatkan solusi terbaik, Bupati Tanah Datar bersama anggota DPRD, Rabu (6/7), mendatangi Kementerian Dalam Negeri, dalam hal ini adalah Direktur Toponimi dan Batas Daerah pada Direktorat Bina Administrasi Kewilayahan Sugiarto.
“Kita ingin mencarikan solusinya. Kita minta pihak Kemendagri menuntaskan masalah ini segera. Tak ingin kita batas wilayah menjadi persoalan yang berlarut-larut. Batas wilayah antara Nagari Simawang (Tanah Datar) dengan Nagari Bukikkanduang (Kabupaten Solok) harus dituntaskan segera,” kata Eka, sebagaimana dipublikasikan Bagian Protokol dan Komunikasi Pimpinan (Prokopim) Setdakab Tanah Datar yang diakses Kamis (7/7) pagi.
BACA JUGA : Dua Legislator Asal Simawang Tolak Ranperda RTRW Tanah Datar, Seluruh Fraksi Akhirnya Sepakati RTRW Tanah Datar
Menurut bupati, sebelumnya persoalan tapal batas itu sudah disampaikan ke Kemendagri melalui surat, agar mereka bisa turun langsung ke lokasi yang bermasalah tersebut. Kini kita temui langsung menyampaikan permintaan dengan harapan klarisifikasi lapangan batas daerah dapat dilakukan Kemendagri, sebagaimana mestinya.
Dari pembicaraan yang telah dilakukan, bupati menyebut, pihak Kemendagri menyanggupi segera melakukan klarifikasi lapangan tersebut. “Awal Agustus ini insya Allah mereka akan turun. Sesuai mekanismenya, kita akan surati terlebih dahulu,” kata Eka.
Dengan demikian, bupati menyebut, telah ada titik terang dan niat kementerian dalam membantu menyelesaikan masalah tapal batas tersebut. Bupati pun mengajak semua elemen masyarakat, terutama warga Nagari Simawang, berdoa dan dengan nawaitu yang baik, demi terselesaikannya masalah tapal batas wilayah dengan cepat dan tepat.
Sugiarto pada kesempatan itu menyampaikan terima kasih atas kedatangan rombongan bupati dan anggota DPRD Tanah Datar. Kendati sama-sama memiliki itikad baik dalam menyelesaikan persoalan yang disampaikan, namun pihak kementerian tetap mengedepankan kehati-hatian dalam menetapkan batas wilayah tersebut.
“Terkait dengan klarifikasi lapangan untuk menyelesaikan tapal batas itu, kami akan menyiapkan personil dan menetapkan jadwal turun. Mohon doa dan dibantu kami agar perbatasan kedua daerah kondusif, sehingga saat melakukan verifikasi akan bisa berlangsung lancar dan aman,” ujarnya.
Dalam rombongan bupati saat berkunjung ke Kemendagri itu, ada Anggota DPRD Adri Jinil dan Abu Bakar, Sekdakab Iqbal Ramadi Payana, Kepala Dinas PU Thamrin, Kabag Hukum Audia Safitri, Kabag POD Abdurrahman Hadi, dan beberapa pejabat lainnya.
Ikut serta pula walinagari, ketua Kerapatan Adat Nagari (KAN), perangkat nagari, dan tokoh perantau Nagari Simawang.(MUS)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar