TANAH DATAR, POTRETKITA.net - Menghafal Alquran tidak sekadar tren atau memperbanyak pahala semata, tetapi ada banyak manfaat yang diperoleh. Untuk itu, Pemerintah Kabupaten Tanah Datar terus menggelorakan semangat menghafal Alquran di kalangan warganya.
Ketua Forum Komunikasi Rumah Tahfiz (FKRT) Tanah Datar H. Afrizon menjelaskan, selain menjadi benteng diri dalam menghadapi arus globalisasi dan mencegah prilaku negatif, menghafal Alquran juga memberikan lima kemuliaan.
“Ada lima kemuliaan yang akan kita raih bila menghafal Alquran, yaitu diberi oleh Allah otak yang cerdas, akhlak yang baik, dilindungi malaikat, murah rezeki, dan masuk surga bersama orangtuanya,” ujar Afrizon, Ahad (17/7), pada kegiatan Mukhayam Alquran se-Kecamatan Lintau Buo di Masjid Raya Nagari Buo.
Mukhayam Alquran adalah kegiatan pemusatan bagi santri rumah tahfiz dalam meningkatkan hafalan Alquran mereka.
Kegiatan mukhayam itu, menurut Walinagari Buo Yulkusmayanto, diikuti 80 santri dari delapan rumah tahfiz, dihadiri Bupati Tanah Datar Eka Putra, Ketua Baznas Tanah Datar Yasmansyah, Camat Afrizal, dan jajaran terkait lainnya.
Bupati Eka dalam sambutannya menyatakan, kegiatan itu sangat sejalan dengan program unggulan Tanah Datar, yakni Satu Rumah Satu Hafiz. “Saya menyampaikan apresiasi dan terima kasih kepada panitia serta semua pihak yang menggagas dan melaksanakan kegiatan ini,” ujar bupati.
Menurutnya, program unggulan Satu Rumah Satu Hafiz merupakan agenda jangka panjang, dalam rangka menciptakan generasi muda sebagai penerus banga yang memiliki hafalan Quran.
Nanti, kata bupati, di Tanah Datar akan bermunculan para pemimpin, guru, dokter, polisi, bupati, wakil bupati, dan insan-insan yang hafal Alquran. Paling tidak, tegas Eka, hal itu akan bisa terwujud pada rentang waktu 15 hingga 20 tahun mendatang.
“Keberkahan akan kita dapat dalam wujud Tanah Datar Madani melalui program menghafal Alquran ini. Pemerintah daerah akan memberi penghargaan yang tinggi terhadap warga yang memiliki hafalan Alquran. Rumah tangga yang punya hafiz, kita prioritaskan untuk mendapatkan bantuan,” tegas bupati.
Di kabupaten berjuluk Luak Nan Tuo itu, kini rumah tangga yang memiliki hafiz, rumah mereka ditempeli stiker sebagai tanda bagi pemerintah daerah, khususnya dalam merealisasikan bantuan sosial dan bantuan lainnya.
Bupati Eka menyebut, tantangan generasi muda di masa depan sangatlah berat, terutama yang bersangkutan dengan arus globalisasi dan kemajuan teknologi, salah satu wujudnya adalah melalui telepon pintar. “Banyak tontonan dan prilaku negatif bisa tersaji melalui telepon pintar itu,” sebut bupati.
Lantaran berdampak luas dan memiliki kontribusi dalam merusak moral generasi muda, bupati mengajak para orangtua untuk mengawasi putra putri mereka, khususnya dalam penggunaan telepon pintar.
Hal itu perlu dilakukan, imbuhnya, karena generasi muda mudah terjebak prilaku negatif seperti narkoba dan pergaulan bebas, termasuk berkembangnya gaya hidup lesbian, gay, biseksual, dan transeksual (LGBT) yang di beberapa daerah terlihat sudah mulai merisaukan, sekaligus meresahkan.(musriadi musanif)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar