TANAH DATAR, POTRETKITA.net - Orang jahat, zalim, dan bodoh akan memimpin negeri ini, bila orang baik dan pintar tak mau terjun ke arena politik praktis. Dunia politik memang tak bisa lepas dari usaha untuk merebut kekuasaan.
Demikian dikatakan Anggota Komisi II DPRD Sumbar H. Arkadius Dt. Intan Bano, Jumat (22/7), saat tampil menjadi narasumber pada kegiatan Pendidikan Politik untuk Tokoh Masyarakat Kabupaten Tanah Datar, di Batusangkar.
Selain Arkadius, kegiatan itu juga menghadirkan Wakil Bupati Tanah Datar Richi Aprian sebagai keynote speaker, dan para narasumber lainnya; yaitu Kepala Badan Kesbangpol Provinsi Sumbar Dr. Jefrinal Arifin, salah seorang wakil dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Andalas, dan modetor Kepala Kantor Kesbangpol Tanah Datar Herison.
Arkadius yang disebut-sebut akan maju menjadi calon anggota DPR RI dari Partai Demokrat itu mengatakan, politik merupakan bagian integral dari usaha untuk kebaikan bersama, seni meraih kekuasaan yang dilakukan secara konstitusional, dan strategi mewujudkan kebaikan bersama.
“BIla orang baik tak mau terjun ke arena ini, maka meraih kekuasaan itu bisa saja dilakukan secara inskonstitusional oleh orang jahat. Cara-cara mempolitisasi dan manipulasi akan dikerjakan orang untuk mendapatkan kekuasaan tersebut. Manipulasi politik atau politisasi itu memang tidak baik. Ini pula terkadang yang memancing alergi masyarakat terhadap politik praktis tersebut,” tegasnya.
Menurutnya, orang baik harus terjun ke gelanggang politik praktis untuk merebut kekuasaan, dalam waktu bersamaan partai-partai politik harus menyiapkan pula kader terbaiknya, untuk tampil ke panggung politik dan memenangkan pemilihan umum.
Partai politik seperti Partai Demokrat, menurut Arkadius, secara intensif juga melakukan usaha mengedukasi masyarakat agar sadar politik, menyiapkan calon-calon anggota legislatif dan pemimpin eksekutif terbaik, mulai dari presiden sampai kepada gubernur, bupati walikota, anggota DPRD, DPR RI, dan DPD RI.
“Salah satu strategi yang diterapkan Partai Demokrat adalah berkoalisasi dengan rakyat, mengutamakan kepentingan rakyat, dan membantu kesejahteraan rakyat. Partai Demokrat menjadikannya sebagai program strategis,” tegasnya.
Richi Aprian yang kini menjadi wakil bupati di Tanah Datar, saat tampil dalam kapasitasnya sebagai keynote speaker mengakui, secara pribadi dia sempat berada di kelompok orang yang berpikiran politik itu kejam. “Dulu, imej yang ada di pikiran saya adalah politik kejam. Jangan terjun ke dunia politik, kalau tak berani memukul kepala orangtua sendiri. Ternyata imej itu keliru. Kalau kita tak mau berpolitik, maka bersiap-siaplah untuk dipimpin orang jahat,” sebut Richi.
Setelah terjun ke gelanggang politik praktis, Richi pun merasakan, betapa pentingnya kekuasaan untuk mewujudkan hal terbaik bagi masyarakat. Yang terpenting dalam politik itu, tegasnya, membawa masyarakat ke arah lebih baik, jangan biarkan politik selalu berada di wilayah remang-remang.
Sementara itu, Jefrinal dalam pemaparannya menegaskan, dalam waktu dekat seluruh rakyat Indonesia akan berhadapan dengan salah satu agenda politik praktis, yaitu pemilihan umum (pemilu) untuk memilih presiden/wakil presiden, anggota DPR, DPD, DPRD provinsi, dan DPRD kabupaten kota yang akan dihelat pada 2024 nanti.
Selain itu, pada tahun yang sama juga akan dilakukan pemilihan kepala daerah (pilkada) serentak seluruh Indonesia, guna memilih gubernur/wakil gubernur, bupati/wakil bupati, dan walikota/wakil walikota.
“Kedaulatan berada di tangan rakyat dan diaplikasikan melalui pemilu dan pilkada. Kedaulatan itu dilaksanakan menurut Undang-undang Dasar. Rakyat memiliki kedaulatan, tanggungjawab, hak, dan kewajiban untuk secara demokratis memilih pemimpin, yang akan membentuk pemerintahan guna mengurus dan melayani seluruh lapisan masyarakat, serta memilih wakil rakyat untuk mengawasi jalannya pemerintahan,” jelas Jefrinal.
Dia pun mengingatkan kembali, pemilu diselenggarakan berlandaskan asas langsung, umum, bebas, rahasia, jujur, dan adil.(musriadi musanif)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar