MEDAN, POTRETKITA.net - Puluhan perempuan berkebaya mengelilingi kota dengan mendayung sepeda. Ini bukan hal biasanya di Kota Medan. Tapi itulah yang terjadi pada Sabtu (23/7) akhir pekan kemarin.
Para perempuan itu tergabung ke dalam wadah berhimpun Perempuan Berkebaya Indonesia (PBI) Sumatera Utara (Sumut) dan Perempuan Peduli Sumatera Utara (KPPSU). Mereka sedang mengampanyekan kebaya, sebagai warisan kebudayaan Indonesia. Mereka sedang berjuang menjadikan kebaya sebagai warisan dunia melalui UNESCO.
"Kita terus mengkampanyekan kebaya agar menjadi salah satu warisan dunia dan diakui UNESCO," kata Ketua Tim Penggerak Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (TP PKK) Sumut Nawal Lubis, usai gowes bersama PBI dan KPPSU.
Selain mengkampanyekan kebaya, kegiatan Gowes Berkebaya Ceria juga bertujuan menyehatkan perempuan-perempuan Sumut. Melalui kegiatan, imbuhnya, ini kita juga sehat selain mempromosikan kebaya.
Rombongan gowes perempuan berkebaya ini langsung dilepas Gubernur Sumut Edy Rahmayadi dari rumah dinasnya, Jalan Jenderal Sudirman Nomor 41, Medan. Edy berpesan agar PBI dan KPPSU lebih inten mengkampanyekan kebaya.
"Kita perlu menjaga semua warisan budaya kita, jadi perlu lebih intens lagi mengampanyekannya. Bukan hanya kebaya, tetapi semua warisan budaya kita," kata Edy, sebagaimana dikutip dari publikasi Dinas Kominfo Sumut pada sumutprov.go.id, yang diakses pada Senin (25/7) sore.
Ketua PBI Sumut Syafitra Elizabeth berharap, masyarakat lebih sering mengenakan kebaya. Tidak hanya itu, dia juga berharap semakin banyak kreasi kebaya, sehingga minat masyarakat mengenakannya semakin tinggi.
"Ayo jangan kita tinggalkan warisan ini, terus berkreasi, inovasi sehingga semakin banyak masyarakat yang mengenakannya," kata Syafitra.
Gowes berkebaya ini juga diikuti Ketua Bhayangkari Sumut Rita Panca Putra Simanjuntak, dan Ketua KPPSU Ihdina Marbun. Ada juga komunitas sepeda dan budaya Sumut lainnya yang turut menyemarakkan kegiatan.(mus)

Tidak ada komentar:
Posting Komentar