Pertanda Apakah yang Dibawa Ikan Oarfish? - Potret Kita | Ini Beda

Breaking

Post Top Ad

Post Top Ad

18 Juli 2022

Pertanda Apakah yang Dibawa Ikan Oarfish?

SEBUAH postingan di akun media sosial platform twitter, memicu banyak komentar. Ada yang percaya, ada yang tidak. Ada yang menyebut hoaks, ada pula mitos. Tapi ada juga yang percaya dengan dalil terasa agak ilmiah.

inews.id


"Oarfish, jika ikan ini sudah mulai muncul di permukaan laut, semesta sedang tidak baik baik saja, ikan ini habitatnya berada di lautan terdalam, atau lempeng bumi... Sangat peka terhadap pergerakan gempa dan tsunami." Begitu bunyi postingan tersebut.


Apa sebenarnya ikan oarfish dan pertanda apakah yang dibawanya? Zein Sakti di akun https://satwa.foresteract.com/ menulis, oarfish atau yang disebut juga ikan Raja Herring merupakan ikan yang tersebar di seluruh dunia, tidak termasuk di wilayah kutub. Ikan ini juga dijuluki ikan pita.


Ikan Raja Herring bertulang sejati terpanjang di dunia. Perawakanya yang seperti pita, dengan sirip punggung di sepanjang tubuhnya, serta sirip dada yang tipis dan panjang. Tubuh ikan raja hering keperakan dengan titik hitam, siripnya berwarna merah. Karakteristik fisik dan metode berenangnya yang berombak telah menyebabkan spekulasi, ini mungkin menjadi sumber banyak penampakan "naga laut".


Artikel lain ditemukan di ponterst. Di situ dijelaskan, ikan ini dapat tumbuh sepanjang 11 meter, namun ada laporan spesimen yang belum dikonfrimasi yang tumbuh hingga 17 meter. Berat maksimun ikan ini mencapai 270 kilogram. Hanya sedikit yang diketahui dari ikan ini. Dia berenang menggunakan sirip punggungnya dalam posisi vertikal.


Pada 2010, ilmuwan telah memfilmkan ikan raja herring di Teluk Meksiko yang berenang di zona mesopelagik. Rekaman pertama mengenai ikan ini dapat diidentifikasi dengan baik. Ia memakan krill dan krustasea lainnya, serta ikan kecil dan cumi-cumi. Ikan raja herring diketahui bertelur di bulan Juli-Desember. Telurnya berukuran 2,5 milimeter, dan mengambang di permukaan hingga menetas.


Masih menurut artikel itu diceritakan, dalam mitologi Jepang, Namazu dianggap sebagai salah satu makhluk yang menyebabkan bencana atau kemalangan (yo-kai). Dia biasa bersembunyi di suatu tempat di bawah daratan Jepang, dan terkadang menggoyangkan ekornya, hingga menyebabkan gempa bumi di dunia manusia.


Penggambaran Namazu sebenarnya telah dikenal sejak abad ke-15. Namun, baru pada akhir abad ke-18 ikan yang bisa mencapai panjang 11 meter itu dikaitkan dengan bencana alam. Lalu benarkan kemunculan oarfish merupakan pertanda kedatangan gempa bumi? Beberapa peneliti percaya, mitos Namazu didasarkan pada orang yang memperhatikan perilaku oarfish yang tidak biasa sebelum gempa bumi.


Sementara ahli biologi telah mengemukakan berbagai penjelasan, mengapa ikan yang biasa hidup 3.300 kaki atau 1 km di bawah permukaan laut secara berkala terlihat di permukaan atau ditemukan mati di sepanjang pantai. Oarfish sebenarnya bukan perenang terhebat. Ikan itu kerap terseret ke permukaan akibat arus musiman yang terjadi di lautan. Mereka kemudian kelelahan dan mati hingga kemudian terdampar di pesisir pantai.



Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) telah membantah munculnya ikan laut dalam atau oarfish sebagai pertanda akan terjadinya gempa besar dan tsunami. Ikan oarfish adalah ikan yang tinggal di dasar laut, sehingga jarang muncul ke permukaan.


"Hasil kajian statistik terbaru mengungkap, jenis ikan laut dalam seperti oarfish yang muncul di perairan dangkal tidak berarti bahwa gempa akan segera terjadi," kata Kepala Bidang Mitigasi Gempa Bumi dan Tsunami BMKG Daryono.


BACA JUGABelajar dari Tsunami PangandaranCilegon Menyimpan Potensi Bahaya Tsunami


Majalah Bulletin of the Seismological Society of America (BSSA) pernah mempublikasikan fenomena kemunculan ikan laut dalam dan kaitannya dengan peristiwa gempa besar. Hasil kajian ini ternyata bertentangan dengan cerita rakyat yang berkembang di Jepang.


Dalam kajian tersebut hanya ditemukan satu peristiwa yang dapat dikorelasikan secara masuk akal dari 336 kemunculan ikan dan 221 peristiwa gempa bumi. Berdasarkan kajian tersebut maka kemunculan oarfish bukanlah pertanda akan terjadi gempa besar.


Menurut teori oseanografi, pengangkatan biota laut dalam ke permukaan hingga terbawa ke pesisir berkaitan dengan fenomena upwelling, yaitu sebuah fenomena di mana air laut yang lebih dingin dan bermassa jenis lebih besar bergerak dari dasar laut ke permukaan. Dalam fenomena upwelling biasanya kemunculan ikannya banyak.


Sementara itu, gridhot.id dengan mengutip nova.id menulis, salah satu hewan yang disebut-sebut bisa memprediksi gempa adalah Oarfish. Oarfish sendiri merupakan makhluk misterius yang kerap disebut monster laut. Menurut Livescience, oarfish raksasa terbesar yang pernah ditemukan berukuran 36 meter.


Legenda oarfish tidak bertahan lama, jika dilihat sebagai bagian dari gambar yang lebih megah. Pertama, tidak semua gempa bumi memiliki hidangan pembuka oarfish dan tidak semua oarfish mendahului kejadian seismik.


Kedua, dunia adalah tempat yang aktif dengan gempa bumi yang terjadi sepanjang waktu; jika oarfish meramalkan kejadian ini, tidak akan banyak dari mereka yang tertinggal dalam keadaan biru tua. Ketiga, jika getaran membuat oarfish melarikan diri ke permukaan, kita akan melihat banyak makhluk laut dalam melakukan hal yang sama.(MUSRIADI MUSANIF, dari berbagai sumber

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Post Top Ad