BMKG Beri Penjelasan Soal Gempa Bukittinggi - Potret Kita | Ini Beda

Breaking

Post Top Ad

Post Top Ad

18 September 2022

BMKG Beri Penjelasan Soal Gempa Bukittinggi


PADANG PANJANG, POTRETKITA.net - Pada Ahad, 18 September 2022 pukul 13:46 WIB telah terjadi gempa tektonik di Bukittinggi, Sumbar. Hasil analisis BMKG menunjukkan, gempabumi ini memiliki parameter dengan magnitudo M3,5.


"Episenter gempabumi terletak pada koordinat 0.35 LS dan 100.34 BT, atau tepatnya berlokasi di Darat pada 5 km BaratDaya Bukittinggi, Sumbar pada kedalaman 10 km. Dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempabumi yang terjadi merupakan jenis gempabumi dangkal akibat aktivitas Sesar Sumatera Segmen Sianok," jelas Kepala Stasiun Geofisika Padang Panjang Dr. Suaidi Ahadi.


Menurutnya, guncangan gempabumi ini dirasakan  di Bukittinggi dan Padang Panjang II-III MMI, maksudnya getaran dirasakan nyata dalam rumah, terasa getaran seakan-akan truk berlalu. Hingga saat ini, tambahnya, belum ada laporan dampak kerusakan yang ditimbulkan akibat gempabumi tersebut.


Mengutip rilisan informasi dari infopublik.id dapat diketahui, Sumbar memang rawan gempa, baik yang bersumber dari darat maupun laut. Daerah ini dilalui oleh patahan geser Sesar Semangko. Sesar ini terdiri dari empat segmen. Yakni, segmen Sumpur yang merupakan lanjutan dari segmen Angkola dan Barumun; segmen Sianok; segmen Sumani dan segmen Suliti di Solok Selatan yang berhubungan dengan segmen Siulak di Kerinci.


Menurut Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Prof. Dwikorita Karnawati, daerah ini memiliki sejarah gempa yang panjang. Beberapa di antaranya 26 Agustus 1935 di Padang, 28 Juni 1926 (Padang Panjang), 4 Februari 1971 (Pasaman), 8 Maret 1977 (Talu-Sinuruik), dan 16 Februari 2004 di Gunuang Rajo Kabuoaten Tanah Datar.


Berikutnya 6 Maret 2007 gempa mengguncang Tanah Datar, Bukittinggi, Padang Panjang, Payakumbuh, dan Kabupaten Solok; 30 September 2009 (Padang, Padang Pariaman).


Sesar Sumatera ini berada di darat. Ia membentang dari Provinsi Lampung sampai ke NanggroeAceh Darussalam sepanjang ±1.900 km. Sejumlah kabupaten di Sumatera Barat dilewati sesar ini, seperti Solok Selatan, Solok, Tanah Datar, Kota Padang Panjang, Kota Bukittinggi dan Pasaman.


Sesar Sumatera terjadi akibat adanya lempeng India-Australia yang menabrak bagian barat pulau Sumatera secara miring. Akibatnya, terjadi tekanan dari pergerakan ini. Tekanan membentuk sesar Sumatera atau disebut juga The Great Sumatera Fault.


Sesar ini membelah pulau Sumatera. Ia membentang mulai dari Lampung sampai Aceh dan nyambung hingga ke Laut Andaman hingga Burma. Patahan ini merupakan daerah rawan gempabumi dan tanah longsor. Sesar Sumatera merupakan sesar strike slip berarah dekstral yang terdiri dari 20 segmen utama sepanjang tulang punggung Sumatera.


Jalur patahan Sumatera bisa dikenal dari penampakan bentang alam di sepanjang jalur. Bukit–bukit dan danau-danau yang ada di daerah itu menjadi penanda pernah terjadinya pergeseran itu.(*/mus)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Post Top Ad