BENGKULU UTARA, POTRETKITA.net - Gempa bumi mengejutkan warga Muko-muko, Bengkulu Utara, Kerinci, dan Mentawai, Kamis (8/9) pukul 01.09 WIB. Gempa tektonik berkekuatan Magnitudo 5,6 itu masuk kategori gempa dangkal.
Plt. Kepala Pusat Gempabumi dan Tsunami BMKG Dr. Daryono menjelaskan, berdasarkan hasil analisis Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), gempabumi ini memiliki parameter update dengan magnitudo M5,4. Episenter gempabumi terletak pada koordinat 3,37 derajat Lintang Selaran (LS); 101,26 derajat Bujur Timur, atau tepatnya berlokasi di laut pada jarak 42 Km arah Barat Daya Air Rami, Muko Muko, Bengkulu pada kedalaman 54 km.
"Dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempabumi yang terjadi merupakan jenis gempabumi dangkal, akibat adanya aktivitas subduksi Lempeng Indo-Australia yang menunjam di bawah Lempeng Eurasia. Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan, gempabumi memiliki mekanisme pergerakan naik (thrust fault)," jelasnya.
Gempabumi ini, jelasnya, berdampak dan dirasakan di daerah Ketahun, Mukomuko, Kerinci dengan skala intensitas III-IV MMI, yakni apabila pada siang hari dirasakan oleh orang banyak dalam rumah. Di daerah Kepahiang, Rejang Lebong, Lebong, Argamakmur dengan skala intensitas III MMI; gGetaran dirasakan nyata dalam rumah, terasa getaran seakan-akan truk berlalu.
Sementara itu di daerah Kepulauan Mentawai dengan skala intensitas II-III MMI, gGetaran dirasakan oleh beberapa orang, benda-benda ringan yang digantung bergoyang. Hasil pemodelan menunjukkan gempabumi ini tidak berpotensi tsunami. Sejauh ini belum diperoleh laporannya adanya kerusakan bangunan atau korban.
Sebelumnya, pada Ahad (4/9) pukul 15.52 WIB, wilayah Bengkulu uga diguncang gempa tektonik dengan parameter update dengan magnitudo M5,1, bepusat di 44 Km arah Barat Daya Kaur, Bengkulu pada kedalaman 56 km.
Gempabumi ini berdampak dan dirasakan di daerah Kaur dan Liwa dengan skala intensitas II-III MMI, Kota Bengkulu, Kepahiang dan Ogan Komering Ulu (OKU) Selatan dengan skala intensitas II.
"Kepada masyarakat dihimbau agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya. Agar menghindari dari bangunan yang retak atau rusak diakibatkan oleh gempa. Periksa dan pastikan bangunan tempat tinggal Anda cukup tahan gempa, ataupun tidak ada kerusakan akibat getaran gempa yang membahayakan kestabilan bangunan sebelum Anda kembali ke dalam rumah," jelasnya.(mus)

Tidak ada komentar:
Posting Komentar