Sejumlah Warga Tarutung Luka-luka Pasca Gempa - Potret Kita | Ini Beda

Breaking

Post Top Ad

Post Top Ad

01 Oktober 2022

Sejumlah Warga Tarutung Luka-luka Pasca Gempa

TAPANULI UTARA, POTERTKITA.net - Sejumlah warga terlihat mengalami luka-luka dan mendapat perawatan medis, pasca gempa bumi dengan magnitudo 6,0 (update 5,8) yang mengguncang Tarutung, ibukota Kabupaten Tapanuli Utara.

TWITTER DARYONO

Beberapa bangunan juga terlihat mengalami kerusakan, seperti dindingnya jebol, plafon lepas, dan peralatan rumah tangga berjatuhan. Saat ini, petugas masih melakukan evakuasi dan pertolongan terhadap para korban, khususnua pada daerah-daerah dengan dampak guncangan kuat.


Ketua Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Bonapasogit Alfonso Situmurang, sebagaimana dikutip tapanulipost.com mengabarkan, pada saat kejadian aliran listrik di Tarutung juga mati. Dinding rumah yang didiaminya juga mengalami kerusakan.


Postingan warga di media sosial menunjukkan, beberapa warga yang mengalami luka-luka dilarikan ke tempat pelayanan medis, sedangkan beberapa peralatan rumah tangga terlihat berserakan di lantai.


Sebagaimana diberitakan sebelumnya, Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami BMKG Dr. Daryono menjelaskan, gempa terjadi Sabtu 01 Oktober 2022 pukul 02.28 WIB wilayah Tapanuli Utara, Sumatera Utara diguncang gempa tektonik. Hingga pukul 05.00 WIB. "Sesar/Patahan Besar Sumatra Segmen Renun pagi dini hari ini bergeser memencarkan energi gempa Mag. 5,8 pada pukul 02:28:41 WIB," tulis Daryono di akun twitter pirbadinya.



Hasil analisis BMKG menunjukkan gempabumi ini memiliki parameter M=6,0 engan update M5,8. Episenter gempabumi terletak pada koordinat 2,11 derajat LU ; 98,83 derajat BT, atau tepatnya berlokasi di darat wilayah Tapanuli Utara, Sumatera Utara pada kedalaman 10 km.


BACA JUGA Gempa Merusak Guncang Tapanuli Utara


"Dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempabumi yang terjadi merupakan jenis gempabumi dangkal akibat adanya aktivitas  Sesar Besar Sumatra segmen Renun. Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempabumi memiliki mekanisme pergerakan geser (strike-slip)," jelasnya.


Hingga pukul 04.30 WIB, hasil monitoring BMKG terhadap gempa Tarutung Mag. 5,8 menunjukkan telah terjadi lebih dari 30 kali aktivitas gempa susulan (aftershock) dengan magnitudo terbesar 5,1 dan magnitudo terkecil 2,5.


Daryono menjelaskan, pada 14 Juni 2011 wilayah Tarutung juga pernah diguncang gempa merusak Mag. 5,5 dengan kedalaman 10 km yang dipicu Sesar Besar Sumatra. Gempa ini merusak 165 rumah warga dan melukai lebih dari 50 orang. Gempa ini dikenal sebagai gempa Sarulla 2011.(mus)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Post Top Ad