Pneumonia Penyebab Kematian Bayi Terbanyak - Potret Kita | Ini Beda

Breaking

Post Top Ad

Post Top Ad

13 November 2022

Pneumonia Penyebab Kematian Bayi Terbanyak

PADANG, potretkita.net - Penyebab kematian bayi dan balita yang terbanyak adalah pneumonia, yaitu peradangan paru-paru yang disebabkan oleh infeksi. Pneumonia bisa menimbulkan gejala yang ringan hingga berat.


Beberapa gejala yang umum dialami penderita pneumonia adalah batuk berdahak, demam, dan sesak napas. Pneumonia juga dikenal dengan istilah paru-paru basah.


Pada kondisi ini, infeksi menyebabkan peradangan pada kantong-kantong udara (alveoli) di salah satu atau kedua paru-paru. Akibatnya, alveoli dipenuhi cairan atau nanah, sehingga membuat penderitanya sulit bernapas.


Gubernur Sumatera Barat Buya H. Mahyeldi Ansharullah, menegaskan hal itu, Ahad (13/11), saat memberikan sambutan pada kegiatan Silaturahim dan Temu Ramah Insan Kesehatan Sumbar, dengan tema Bangkit Indonesiaku, Sehat Negeriku di Halaman Kantor Dinas Kesehatan Sumbar, Jl. Perintis Kemerdekaan, Padang.


Kasus pneumonia ini mendapat sorotan khusus dari gubernur, mengingat pneumonia merupakan penyebab kematian pertama pada bayi dan balita di Indonesia. Untuk itu, peringatan Hari Kesehatan Nasioonal (HKN) ini, menurut gubernur, juga menjadi momentum untuk kembali mengingatkan upaya pencegahan dan menghindari pneumonia pada anak.


"PR kita untuk kesehatan ini sangat banyak, salah satunya pneumonia yang telah merenggut nyawa 2,5 juta jiwa di tahun 2019, dan setiap tahun terus meningkat. Angka ini lebih besar dari covid. Setiap menit, dua anak meninggal di dunia," ujarnya.


Menurut Buya Mahyeldi, ini kerja berat. Karena itu, imbuhnya, kita harus memberikan perhatian pada kesehatan anak. Anak adalah calon pemimpin bangsa. Biasakan pola hidup sehat di rumah tangga. Jangan lagi merokok di depan anak atau di rumah.


Selain dari sisi partisipasi masyarakat secara langsung, lanjut gubernur, dalam penanggulangan kematian akihat pneumonia pada anak serta berbagai penyakit lainnya. Pemerintah Provinsi Sumbar melalui Dinas Kesehatan terus meningkatkan akses dan kualitas pelayanan kesehatan pada balita. 


Keluarga, sebut gubernur, memiliki peran besar dalam kesehatan anak, sebagai generasi penerus bangsa yang harus mendapat perlindungan dan hak kesehatannya. Orangtua di rumah, ujarnya, harus menjadi teladan utama anak dalam menerapkan pola hidup bersih dan sehat.


"Selain memberikan ASI ekslusif, kita juga harus menuntaskan imunisasi yang telah diberikan gratis oleh pemerintah, hingga memperhatikan nutrisi anak," ujarnya sebagaimana dirilis Dinas Kominfotik Sumbar pada laman resmi sumbarprov.go.id, yang diakses dan dikutip pada Ahad (13/11).


Di Sumbar, saat ini sudah dicanangkannya Puskesmas Prima di setiap nagari dan desa di Sumbar. Melalui Puskesmas Prima terintegrasi, akan memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat di nagari, dan mempercepat penurunan stunting hingga deteksi dini pneumonia serta penyakit lainnya.


"Kesehatan faktor penting. Tak mungkin akan menghadirkan bangsa yang berkualitas, jika tak serius mengurus kesehatan. Karena itu butuh dukungan banyak pihak, terutama dukungan anggaran dari legislatif dan termasuk juga optimalisasi dana desa bisa digunakan untuk peningkatan kesehatan anak-anak di nagari," harap Buya Mahyeldi.


Oleh sebab itu, gubernur instruksikan kepada Kepala Dinas Kesehatan Sumbar untuk terus secara berkesinambungan menggiatkan Germas. Tidak hanya seremonial semata namun harus aplikatif dalam keseharian. Khususnya melalui potensi 123 ribu lebih tenaga kesehatan Sumbar. Masing-masing nakes diminta menyampaikan pesan germas pada satu orang setiap harinya.(mus)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Post Top Ad