PADANG, potretkita.net - Direktur Jendral Kebudayaan pada Kemendikbud Ristek Hilman Farid menyatakan, kebudayaan memiliki posisi strategis dan peran yang amat penting di kehidupan umat manusia.
"Kebudayaan memiliki peran penting dalam pembangunan nasional, dan itu sudah menjadi perhatian pemerintah. Sekarang apa-apa yang yang dilakukan Indonesia dalam kebudayaan, sudah menjadi perhatian yang dibutuhkan," ungkapnya.
Hilman mengatakan hal itu, Kamis (22/12) pekan kemarin, saat memberi sambutan pada kegiatan Orasi Kebudayaan Indonesia di Padang, dengan menghadirkan sejumlah orator. Salah seorang di antaranya nya Gubernur Sumbar Buya H. Mahyeldi Ansharullah.
Pada 2023 nanti, tambahnya, pihaknya akan menggelar Summit of the Future, yang salah satu targetnya adalah menjadikan kebudayaan bukan saja sekadar memberi kontribusi, tetapi juga harus menyediakan solusi dalam kehidupan masyarakat.
Sementara itu, laman resmi Pemprov Sumbar pada sumbarprov.go.id yang diakses dan dikutip pada Senin (26/12) siang menyebut, saat menyampaikan orasi, Mahyeldi menegaskan, kebudayaan merupakan kekayaan bangsa yang sudah diakui bahkan oleh dunia internasional.
Di Indonesia, kebudayaan asli sudah mengalami pengayaan melalui asimilasi kebudayaan dengan budaya luar seperti Tionghoha dan Jepang.
"Kebudayaan memiliki peran penting dalam pembangunan berkelanjutan apalagi hal itu ditandai dengan potensi kebudayaan Minangkabau, yang merupakan kekuatan bagi kemajuan dan kesejahteraan masyarakat dalam perkembangan dunia yang tengah diserbu teknologi digital danarus transformasi global," kata gubernur.
Gubernur mengatakan, falsafah Alam Takambang Jadi Guru menuntun masyarakat Minangkabau untuk berpikir terbuka dengan senantiasa belajar, menambah ilmu pengetahuan dan meningkatkan kapasitas diri dari sumber-sumber referensi yang terbentang di alam semesta, menjadi modal penting untuk bisa menyesuaikan diri dengan perubahan zaman.
Menyadari peran penting itu, Pemerintah Provinsi Sumatera Barat menunjukkan strategi dan keseriusannya dengan mengkhususkan OPD kebudayaan yaitu Dinas Kebudayaan yang berdiri sendiri.
Gubernur pun menambahkan, nilai-nilai kebudayaan daerah menjadi benteng pertahanan masyarakat dalam menghadapi perubahan ke arah pola hidup virtual, dan juga akan menjadi tantangan tersendiri bagi generasi muda. Oleh sebab itu, bangsa telah menyiapkan lebih dulu lahan interaksi kemajemukan.
"Sebagai bangsa yang majemuk, Indonesia sudah menyediakan lahan interaksi antar kebudayaan dan seharusnya ini menjadi dorongan bagi daerah Minangkabau khususnya untuk tetap eksis," imbuhnya.(diskominfotiksb; ed. mus)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar