Taman Bermain Tempat Alternatif Menikmati Liburan - Potret Kita | Ini Beda

Breaking

Post Top Ad

Post Top Ad

28 Desember 2022

Taman Bermain Tempat Alternatif Menikmati Liburan

PADANG PANJANG, potretkita.net - Di tengah padatnya arus kendaraan di Kota Padang Panjang, karena banyaknya warga luar daerah yang melintas untuk berlibur, maka warga banyak memilih termpat bermain alternatif, khususnya untuk anak-anak.


 BACA JUGA : 


Dari bermacet-macet ria, melelahkan, dan menghabiskan banyak biaya, pilihan anak-anak Padang Panjang adalah menikmati suasana liburan ke taman-taman bermain yang terdapat di berbagai sudur kota. Di Kelurahan Tanah Hitam ada Taman Tugu, Kampung Manggis Taman Kampung Teleng, dan di Keluruhan Koto Panjang bernama Taman Lembuti.


Di situ bebas bermain sesukanya. Bebas biaya. Taman-taman itu dilengkapi dengan arena bermain seperti ayunan, seluncuran, tiang gelantungan, jungkat-jungkit, dan berbagai hal yang menarik. Ada juga perpustakaan mini, membuat warga betah berlama-lama menemani si buah hati.


Pemko Padang Panjang uga menempatkan petugas kebersihan di situ, sehingga taman jadi tertata rapi dan selalu bersih. Di sekitar taman bermain pun, banyak pula warga yang memanfaatkan peluang dengan cara berdagang makanan ringan atau cemilan.


Di Taman Lembuti, misalnya. Sejumlah pedagang menjajakan makanan ringan bagi para pengunjung. Sembari anak bermain, orang tua bisa menyantap cemilan kerupuk kuah, telur gulung, roti bakar atau es krim.


Begitu juga para pedagang yang ada di sekitar Taman Tugu dan Kampung Teleng. Di Tanah Hitam ada pedagang Mpek-mpek Palembang setiap sorenya. Serta ada pedagang Sate Pariaman yang kadang kala mangkal di Kampung Teleng. Harga makanan di situ tergolong murah dan sangat terjangkau.


Rina (34), salah seorang warga mengatakan, sangat senang dengan keberadaan taman bermain di Kota Serambi Mekkah ini.  “Pagi atau sore bisa ajak keluarga untuk bersantai dan berinteraksi dengan warga lain. Anak-anak merasa gembira di sini,” katanya saat berkunjung ke Taman Lembuti.


Nisa (25), warga lain juga mengakui kehadiran taman bermain sangat diperlukan sebagai ruang terbuka bagi mereka. “Taman bermain hendaknya bisa selalu dirawat. Kita semua mesti ada rasa saling memiliki, jangan merusak fasilitas yang ada,” katanya.(diskominfopp; ed. mus)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Post Top Ad