SIMALUNGUN, potretkita.net - Wakil Bupati Simalungun H. Zonny Waldi mengingatkan, pencapaian target penurunan angka stunting harus terus digelorakan, sehingga benar-benar mencapai angka yang sudah ditetapkan.
"Mengatasi stunting ini menjadi tugas kita bersama, oleh karena itu mari kita bersama-sama dan berkomitmen untuk menurunkan angka stunting di Kabupaten Simalungun sampai 14 persen pada tahun 2024, sesuai dengan target nasional," katanya, Jumat (9/12), didampingi Kadis Kominfo SML Simangunsong.
Wabup mengatakan hal itu, saat memberi arahan pada Audit Kasus Stunting I dan II tahun 2022, dengan kegiatan Diseminasi dan Evaluasi Hasil Tindak Lanjut Kasus Stunting untuk Calon Pengantin (Catin), Ibu Hamil (Bumil), Ibu Nifas (Bufas) dan Bayi Dua Tahun (Baduta) di Kecamatan Tanah Jawa dan Panombeian Panei.
Audit Kasus Stunting tersebut berlangsung di rumah dinas Wakil Bupati Simalungun Jln Suri-suri Pematang Simalungun, Kecamatan Siantar.
Wabup berharap. dengan adanya audit kasus stunting, akan di ketahui kendala-kendala yang di hadapi dalam percepatan penurunan angka stunting di Kabupaten Simalungun yang saat ini masih 28 persen.
Sekretaris Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (PPKB) Simalungun Tarista Purba, sebelumnya menjelaskan, audit kasus stunting merupakan langkah-langkah dari 8 Rencana Aksi Nasional Percepatan Penurunan Stunting (RAN PASTI).
"RAN PASTI ini yang harus kita kerjakan dalam rangka penurunan angka stunting di Kabupaten Simalungun,"kata Tarista.
Tarista menjelaskan data tentang Catin, Bumil, Bufas dan Baduta akan di kaji oleh tim pakar. "Hari ini ada 4 orang tim pakar, yakni Ahli Psikolog dari Medan, dokter spesial anak dari Ikatan Dokter Indonesia dan spesialis gizi. Tim pakarlah yang mengkaji data-data yang diambil dari lokus-lokus kita," terangnya.
Saat ini, imbuhnya, Satuan Tugas (Satgas) Stunting memfokuskan di dua kecamatan yakni Kecamatan Tanah Jawa dan Kecamatan Panombeian Panei. Dua kecamatan ini mempunyai lokus stunting lebih dari dua, meskipun beberapa kecamatan yang lain menjadi lokus stunting, namun hanya di satu nagori atau dua nagori.
"Di Kecamatan Tanah Jawa lebih dari 5 nagori lokus stunting dan Panombeian Panei ada 5 nagori lokus stunting. Dengan adanya kajian ini kita akan memahami langkah-langkah yang akan dilakukan untuk capaian 14 persen pada tahun 2024," kata Tarista.(kominfosl; ed. mus)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar