Oleh Kasman
(Kader Muhammadiyah, tinggal di Kota Sungaipenuh)
OPINI, potretkita.net - Insya Allah, Muhammadiyah Provinsi Jambi akan menggelar perhelatan akbar Musyawarah Wilayah ke 17, bertempat di Muara Bungo, tanggal 17-19 Maret 2023.
Diperkirakan Musywil ini akan dihadiri oleh seribu orang peserta dan penggembira, yang berasal dari sebelas Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) kabupaten kota se-Provinsi Jambi.
Musywil adalah agenda rutin lima tahunan untuk mengevaluasi kepemimpinan periode sebelumnya, menyusun progam untuk lima tahun mendatang, dan memilih pimpinan wilayah periode selanjutnya.
Musywil kali ini akan menjadi momentum bagi Persyarikatan Muhammadiyah Jambi untuk menunjukkan eksistensinya, sebagai organisasi dakwah Islam yang berkemajuan di Negeri Sepucuk Jambi Sembilan Lurah ini. Karena itu, Musywil haruslah dapat berjalan dengan tertib, damai, dan sejuk sesuai dengan aturan organisasi, sehingga dapat menelorkan keputusan yang mampu membawa Muhammadiyah lebih maju lagi.
Saat ini, Muhammadiyah Jambi sudah memiliki pimpinan daerah, cabang, dan ranting di setiap kabupaten kota se-Provinsi Jambi. Setiap daerah dan cabang memiliki amal usaha yang memberikan kontribusi yang cukup besar bagi masyarakat Provinsi Jambi, baik amal usaha bidang pendidikan, maupun bidang keagamaan, sosial, kesehatan dan ekonomi.
Amal usaha itu sekarang mulai tumbuh besar dan terus bergerak maju. Dua Perguruan Tinggi Muhammadiyah (PTM) saat ini sudah meningkat statusnya menjadi universitas, yakni Universitas Muhammadiyah Jambi dan Universitas Muhammadiyah Muara Bungo.
Di beberapa daerah, Amal Usaha Muhammadiyah (AUM) juga mengalami kemajuan, seperti SMK Muhammadiyah Sungai Bahar dan Baitul Tamwil Muhammadiyah di Singkut Sarolangun. Di beberapa daerah AUM juga mengalami kemajuan yang sangat signifikan.
Di periode ini, juga berdiri perguruan tinggi baru di daerah Sarolangun, yaitu Institut Tekhnologi dan Bisnis Muhammadiyah Sarolangun (ITB MS), yang digawangi Dr. Zamzami sebagai rektor. Beliau juga salah seorang wakil ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Provinsi Jambi.
Pada periode ini, Muhammadiyah juga mendapatkan hibah satu unit rumah sakit di daerah Bungo. Insya Allah akan di jadikan Rumah Sakit Jiwa dan Ketergantungan Obat-obat Terlarang. Penyerahannya simbolis akan dilakukan di acara musywil ini.
Tak kalah menariknya adalah wujud kepercayaan umat terhadap Muhamamdiyah dengan penyerahan wakaf kebun kelapa sawit seluas 50 hektar, dari seorang pengusaha di Tanjung Jabung Timur.
Kemajuan yang telah diperoleh Muhammadiyah Provinsi Jambi, tentu saja buah usaha bersama siapa sosok tokoh yang menggerakkan PWM Provinsi Jambi selama tujuh tahun ke belakang ini.
Walaupun kepemimpinan di Muhammadiyah itu tidak dikenal kepemimpinan yang bersifat pribadi, namun hadirnya pribadi tokoh sangatlah berpengaruh bagi kemajuan atau kemunduran suatu organisasi.
Kepemimpinan dalam Muhammadiyah itu bersifat kolektif dan kolegial. Artinya, keputusan organisasi dalam Muhammadiyah itu disepakati dan ditetapkan berdasarkan keputusan bersama pimpinan, yang biasanya berjumlah 13 orang.
Oleh karena itu, keberhasilan organisasi adalah keberhasilan bersama pimpinan Muhammadiyah di setiap level pimpinan, bukan keberhasilan orang perorang.
Salah satu agenda penting dalam Musywil ini adalah memilih personil PWM Jambi Periode 2022-2027. Siapakah figur nanti yang akan terpilih?
Dalam memilih calon pimpinan, Muhammadiyah memiliki mekanisme tersendiri yang cukup elegan dan mandiri. Nama-Nama Bakal Calon (balon) pimpinan dijaring oleh Panitia Pemilihan, sesuai dengan mekanisme yang sudah ditetapkan oleh organisasi.
Dari sekian nama yang terjaring, akan ditetapkan menjadi calon tetap oleh Forum Muspimwil sebanyak 39 nama, dan dari 39 nama yang sudah ditetapkan tersebut, para peserta Musywil memilih 13 nama untuk ditetapkan sebagai Anggota Pimpinan Wilayah Muhammadiyah.
Akankah figur-figur yang selama periode sebelum ini akan terpilih kembali pada Musywil kali ini? Sebutlah Buya H. Suhaimi Chan, ketua PWM Jambi saat ini. Beliau adalah figur yang melekat padanya sebagai seorang ustad (dai) sekaligus seorang pengusaha yang memulai kiprahnya di PDM Sarolangun.
Sepertinya, beliau masih sangat dibutuhkan untuk keberlanjutan kepemimpinan Muhammadiyah, karena secara aturan masih diperbolehkan.
Begitu juga dengan nama-nama lainnya yang selama ini aktif mendampingi Buya Suhaimi memimpin Muhammadiyah Jambi, seperti Nasroel Yasir yang dalam Musywil kali ini mendapat amanah sebagai ketua Panitia Pelaksana dengan Agus Setiyono, sang sekretaris eksekutif yang juga didaulat sebagai sekretaris Panitia Muswyil.
Nama lain yang juga kerap turun ke daerah-daerah, khususnya bidang pendidikan, adalah Ahmad Jumaedi. Beliau tentu berpeluang lagi untuk dipilih dalam jajaran PWM. Nama lain dari daerah sepertinya juga punya peluang untuk dipilih, seperti Ketua PDM Bungo dr.H.Tryolit Ketua PDM Bungo, dan Ketua PDM Kota Jambi Dr.Sarmadan Harahap.
Siapakah yang terpilih nanti, tentunya bergantung pada nama-nama yang sudah terjaring oleh Panlih Musywil dan ditetapkan oleh Muspimwil sebagai Calon Tetap PWM Jambi.
Karena Muhammadiyah tidak mengenal kampanye dan penyampaian visi dan misi, maka keterpilihan calon yang telah diseleksi oleh Panlih, tergantung pada rekam jejaknya sebagai kader persyarikatan.***
Tidak ada komentar:
Posting Komentar