MUSYPIMDA MENJELANG PELAKSANAAN MUSYAWARAH DAERAH
TANAH DATAR, potretkita.net - Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Kabupaten Tanah Datar, Ahad (19/3), di Komplek Perguruan Muhammadiyah Batusangkar, melaksanakan Musyawarah Pimpinan Daerah (Musypimda), sebagai persiapan untuk melaksanakan musyawarah daerah (musyda).
BACA JUGA
- PDM Tanah Datar Adakan Musypim untuk Menyukseskan Musyda
- Musyda Berhasil Memilih 13 Pimpinan Muhammadiyah Bukittinggi
- H. Irwandi Nashir Ditetapkan Sebagai Ketua PDM Kota Payakumbuh
- Ronaldi Kembali Pimpin Muhammadiyah Pasbar
- Mursyidi Terpilih jadi Ketua Muhammadiyah Agam Periode 2022-2027
- PDM Pabasko Kombinasi Akademisi, Pengusaha, dan Aktivis AMM
Pimpinan Rapat Musypimda yang juga merupakan sekretaris PDM Tanah Datar Asmet Syamsu menjelaskan, tugas pokok musypimda kali ini adalah mengesahkan tata tertib musyda ke-14 Muhammadiyah Tanah Datar, mengesahkan tata tertib pemilihan PDM Tanah Datar periode 2022-2027, dan kepentingan persyarikatan lainnya.
Untuk anggota musypimda, Asmet menjelaskan, sesuai dengan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga (AD/ART) Muhamadiyah. Untuk Kabupaten Tanah Datar, jelasnya, anggota musypimda itu terdiri dari anggota PDM sebanyak 13 orang, Pimpinan Cabang Muhammadiyah (PCM) 36 orang, serta pimpinan organisasi otonom Muhammadiyah di Tanah Datar sebanyak 16 orang.
Ketua PDM Tanah Datar H. Juliasman Khas dalam arahannya ketika membuka musypimda menegaskan, tidak mudah menjalankan aturan, tapi di Muhammadiyah tidak adalasan untuk tidak menegakkannya, betapapun berat dan rumitnya. Salah satu aturan itu, tuturnya, adalah musypimda sebagai usaha menyiapkan aturan untuk menghadapi musyda.
"PDM Tanah Datar ingin pada 6-7 Mei 2023 nanti, terlaksana musyda dengan baik. Ini adalah realisasi dari instruksi Pimpinan Pusat Muhammadiyah yang berisi antara lain tentang jadwal pelaksanaan musywil dan musyda, termasuk musycab dan musyda. Ini adalah amanah AD ART, maka harus dilaksanakan dengan baik, sukses dan membuahkan hasil maksimal," ujarnya.
Juliasman juga mengajak seluruh warg Muhammadiyah di Luhak Nan Tuo untuk kuat, maka kuncinya harus bersatu, agar tidak mudah ditunggangi pihak ketiga. Agar organisasi kuat, tegasnya, maka harus dikelola sesuai AlQuran.
Menurutnya, perbedaan pendapat dalam berorganisasi adalah wajar, tapi jangan kemudian membuat perpecahan. "Jangan ada kader yang dipatahkan. Lihat semut, mereka selalu bertemu dan berada dalam satu arah dan koridor. Jembatan hati dan kepedulian juga harus terus ditingkatkan. Harus saling membantu dan spontanitas. Berpegang teguh kepada kebenaran, sekali-kali jangan bercerai-berai," tuturnya.
Dia juga menegaskan, khususnya kepada lembaga-lembaga persyarikatan yang berhak mengajukan calon pimpinan dan panitia pemilihan, agar jangan membuang kader karena perbedaan pilihan politik.
"Rencanakan dan laksanakan musyda dengan baik, meriah dan penuh syiar. Mari kita demamkan musyda dari sekarang. Panitia harus bekerja maksimal dan taat aturan. Di Musyda nanti memang pemegang suara hanya 117 orang, tetapi ada penggembira juga. Makanya mari kita gembirakan," sebutnya.(mus)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar