TANAH DATAR, potretkita.net - Masyarakat Nagari Sawah Tangah, Kecamatan Pariangan, memiliki keunikan warisan budaya, yakni serba tujuh yang hingga kini masih dilestarikan.
MARANDANG KACANG |
"Nagari Sawah Tangah ini memiliki keunikan yang serba tujuh, kami memiliki 7 sungai, 7 tapian mandi, 7 bukit dan juga 7 batu yang semuanya selalu kami lestarikan sebagai ikon nagari,” kata Walinagari Dedi, saat memberi laporan pada pembukaan Festival Pesona Kacang Barandang, di Lapangan Bintang Timur, Selasa (25/4/2023).
Walinagari mengatakan, yang tak kalah pentingnya sebagai penopang ekonomi keluarga, juga diwariskan secara turun-temurun, yakni kebiasaan marandang kacang yang terkenal dengan kacang barandang sawah tangah.
Olahan kacang tanah ini, katanya, dipasarkan ke pasar-pasar tradisional yang ada di Kabupaten Tanah Datar dan sekitarnya, juga di gerai-gerai toko swalayan dan stand oleh-oleh.
Nagari Sawah Tangah, tambahnya, juga memiliki potensi alam yang menarik dan indah, masyarakat yang beradab yang digambarkan dalam buku adat salingka Nagari Sawah Tangah.
"Untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat Sawah Tangah, kami selalu berusaha untuk memanfaatkan potensi yang ada ini dengan sebaik-baiknya. Oleh karena itu kami berharap melalui pak bupati, pemerintah dapat memberikan dukungan berupa bantuan dalam pengembangan usaha rumahan ini," harapnya.
Menurutnya, untuk meningkatkan pendapatan dan perekonomian UMKM, anak Nagari Sawah Tangah sering mengalami permasalahan, yakni susahnya mendapatkan kacang mentah untuk diproduksi.
"Di sini masyarakat yang menanam kacang sering mengalami gagal panen karena ada penyakit yang namanya penggerek polong yang sampai hari ini belum bisa kami atasi. Kami berharap pemerintah melalui pak Bupati bisa memberikan solusi, karena selama ini kami harus mencari kacang mentah dari berbagai daerah bahkan sampai ke provinsi tetangga sehingga biaya produksi meningkat," pintanya.
Selain itu, Dedi juga menyampaikan bahwa pelaksanaan Satu Nagari Satu Event Pesona Kacang Barandang, diisi dengan berbagai penampilan kesenian anak nagari seperti randai, perlombaan pengelolaan makanan nasi padeh, baju kurung, baju teluk belango dan yang lainnya.
Bupati Tanah Datar Eka Putra dalam sambutannya mengatakan, pemerintah daerah memberi apresiasi dan ucapan selamat, kepada seluruh masyarakat Nagari Sawah Tangah yang telah berhasil menggelar event pesona kacang barandang yang merupakan potensi nagari tersebut.
Nagari ini, kata bupati, memiliki ragam kuliner yang spesifik dan khas, diantaranya adalah kacang barandang yang sudah sangat terkenal.
Terkait dengan masalah sulitnya mendapatkan bahan baku, menurut bupati, kepala Dinas Pertanian diminta untuk fokus membantu untuk memberikan solusi.
“Saya sendiri juga akan turun langsung ke lapangan, sehingga para penggiat kacang barandang tidak kesulitan lagi mendapatkan kacang mentahnya," sampai Bupati.
Selain terkenal dengan kacang barandang, tambah Bupati Eka, Nagari Sawah Tangah juga memiliki kuliner khas yang bernama Nasi Padeh.
"Tadi Saya sudah mencicipi, mirip dengan nasi goreng, karena bahan utamanya nasi. Namun rasanya beda, nasi padeh ini memiliki cita rasa yang kaya akan rempah. Saya berharap pengunjung yang datang juga ikut mencicipi nikmatnya nasi padeh ini," kata Bupati.
Kegiatan festival diawali dengan pawai arak-arakan 1000 senggan kacang barandang dan prosesi marandang kacang.(prokopimtnd; ed. mus)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar