Kiat Menulis Berita dan Feature (Lanjutan Ketiga) - Potret Kita | Ini Beda

Breaking

Post Top Ad

Post Top Ad

16 April 2023

Kiat Menulis Berita dan Feature (Lanjutan Ketiga)

Dipresentasikan oleh

Musriadi Musanif, S.Th.I

Wartawan Utama pada Harian Umum Singgalang, Padang, Sumatera Barat/Pimpinan Redaksi Media Online potretkita.net


JURNALISME modern melaksanakan dua tahapan kerja liputan penelitian. Tahap pertama ialah proses riset.


Dalam proses riset hal yang dilakukan adalah serangkaian kegiatan penelitian, meliputi pendefenisian isu, mengerangka rujukan teori dan buku kepustakaan, memformulasi desain liputan, pencarian dan pengumpulan fakta, pengolahan dan pembahasan fakta.

CAMPAIGNLIVE.CO.UK

SERIAL SEBELUMNYA


Tahap kedua adalah pelaksanaan kerja kepenulisan jurnalistik. Berbagai informasi hasil liputan penelitian sebelumnya diformat ke dalam wacana pelaporan jurnalistik, yaitu kerja penyampaian pesan yang berkaedah penulisan berita.


APA ITU BERITA

Kegiatan jurnalistik selalu terkait dengan berita, sejak dari pengertian mengenal berita, cara pengumpulan (wawancara dan investigasi) bahan berita, serta teknik penulisannya.


Sebagai titik awal, kita harus mengetahui apa itu berita, bagaimana perkembangan pengertian tentang berita, dan unsur-unsur yang menentukan besar kecilnya berita.


Secara praktis, berita dapat didefenisikan sebagai laporan tentang suatu peristiwa yang dipandang penting untuk menentukan sikap dan tidakan.


Sesungguhnya, semua defenisi tentang berita yang pernah dibuat para ahli dan praktisi, selalu mengandung empat unsur pokok, yaitu peristiwa merupakan perubahan keadaan, peristiwa yang dilaporkan selalu terjadi, perisriwa tersebut dilaporkan manusia, dan peristiwa tersebut berkaitan dengan kepentingan dan minat masyarakat.


Berita yang baik adalah punya akurasi tinggi, objektif, dan berimbang. Sebagai penjabaran dari akurasi tinggi, maka berita harus mampu menjawab pertanyaan-pertanyaan yang ada dalam formulasi 5W1H, yaitu what, where, when, who, why, dan how. Atau, untuk mengingat lebih mudah disebut dalam ASMA DI KABA, singkatan dari a (apa), sia (siapa), manga (mengapa), di (dimana), kapan, dan bagaimana.


Objektif, karena berita haruslah laporan faktual tentang suatu peristiwa seperti apa adanya, tetapi tentu saja sejauh hal ini dimungkinkan. Sebab, wartawan pun memiliki keterbatasan. Untuk mengejar objektifitas ini, kemudian muncul laporan komprehensif dan laporan investigatif.


Berimbang maksudnya, berita adalah laporan yang objektif, tidak memihak kepentingan kelompok tertentu. Sifat berimbang ini perlu dijaga agar berita tidak menyesatkan pembaca, dan tidak digugat oleh pihak yang merasa dirugikan.(bersambung)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Post Top Ad