PAYAKUMBUH, POTRETKITA.net – Dalam upaya yang ditempuh untuk mencapai kemajuan pendidikan di bidang materi, prosesnya tidak boleh mengaburkan jalan dalam upaya menggapai kesejahteraan mental spiritual peserta didik.
‘’Keterampilan paling penting yang wajib dikuasai siswa di abad 21 adalah keterampilan mematuhi perintah Allah dan berakhlaq mulia. Keduanya, bentuk dari keterampilan beragama. Jika keterampilan ini dikaburkan, bahkan dihilangkan, maka lembaga pendidikan hanya akan melahirkan manusia monster, perusak alam, dan menebar kezaliman sesama manusia,’’ katanya.
Disebutkan, produk pendidikan itu adalah melahirkan peserta didik yang menguasai keterampilan taat kepada Allah dan berahklaq mulai, lalu disusul oleh keterampilan teknologi dan manajemen informasi, terampil belajar, berpikir, dan berinovasi, serta terampil hidup, berkarir, sosial, dan kesadaran global.
Namun, sebut anggota Pimpinan Daerah Muhammadiyah Kota Payakumbuh itu, semua keterampilan itu mesti berada di bawah kendali nilai-nilai spiritual, sebagai buah dari ketaatan kepada Allah .
Pondasi akademik abad ke-21 itu, imbuhnya, mesti bermula dari ketaatan dalam beragama. Setelah itu, baru dilengkapi dengan tiga pondasi lainnya yang bersifat material.
“Islam, khususnya, bukan agama yang menghalangi kemajuan, tapi justru mendorong manusia untuk berpikir maju. Kesalahkaprahan dalam merumuskan keterampilan pendidikan abad ke-21 adalah ketika menjadikan keterampilan di bidang agama sebagai pelengkap saja. Padahal cara pandang ini sangat keliru”, jelasnya.
Gerbang masuk menuju lahirnya produk pendidikan yang menunjukkan keterampilan siswa abad ke-21 itu, katanya, diawali dengan pembetukkan lingkungan dan suasana belajar yang kondusif, perencanaan dan proses pembelajaran, dan upaya memenuhi standar dan pengujian kemampuan siswa.(mus)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar