MADINA adalah singkatan dari Mandailing Natal; nama sebuah kabupaten di Provinsi Sumatera Utara yang berbatasan langsung dengan Provinsi Sumatera Barat.
![]() |
Pantai Natal (madina.go.id) |
Bagi warga Sumatera Barat yang ingin menikmati Pesona Madina, paket perjalanan sebaiknya juga dibagi dua, karena kedua kawasan di Madina itu memiliki akses berbeda. Untuk menuju kawasan Muarasipongi, Batang Toru, Panyabungan, dan Siabu menempuh jalur Jalan Lintas Tengah Sumatera dari arah Pasaman.
Sedangkan menuju ke Natal, Batahan, Tabuyung, Singkuang dan daerah pesisir lainnya, aksesnya adalah melalui Jalan Lintas Pantai Barat Sumatera dari arah Pasaman Barat.
Jenis kegiatan wisata yang tepat adalah wisata alam (ecotourism) sebagai bagian dari strategi untuk memanfaatkan kekayaan alam di wilayah Mandailing Natal tanpa merusak lingkungan. Jenis pariwisata alam ini dapat memanfaatkan sumber air panas, daerah pegunungan, danau alam, pantai dan taman nasional sebagai objek wisatanya.
![]() |
Perkampungan asli masyarakat Mandailing di Sibanggor.(ihram.co.id) |
Di samping sebagai sumber kehidupan untuk mata pencaharian masyarakat, keberadaan sungai dan danau tersebut juga dijadikan tempat tujuan wisata untuk rekreasi dan menjadi tempat pemandian alami, seperti Danau Saba Begu dan Air Panas Hutaraja.
Selain sungai dan danau, sejak dahulu Kabupaten Mandailing Natal juga terkenal akan adanya beberapa mata air panas yang mengandung belerang dan dipercaya dapat menyembuhkan berbagai penyakit kulit.
![]() |
Pemandian air panas di Sibanggor.(madina.go.id) |
Destinasi yang banyak dikunjungi wisatawan di Madina, kawasan pegunungan adalah Sopotinjak di Kecamatan Natal, Bendungan Batang Gadis di Desa Aek Godang, Gunung DSorok Marapi berketinggian 2.142 mdpl, Danau Marambe di Desa Sirambas Panyabungan Barat, air panas Sibanggor, Danau Siombun, dan air panas di Siabu.
Bagi wisatawan asal Malaysia, terutama yang bergaris keturunan Mandailing, biasanya mereka tertarik menyusuri perkambungan masyarakat Mandailing yang kaya dengan bagas godang atau rumah gadang. Arsitekturnya unik dan menarik, memendam filosofis adat Mandailing yang luar biasa.
“Yang paling diminati itu adalah lokasi peninggalan sejarah seperti Bagas Godang, makam raja-raja. Peringkat kedua adalah perkampungan asli Mandailing, dimana mayoritas rumah-rumah penduduknya belum tersentuh arsitektur Eropa maupun arsitektur modern. Peringkat ketiga yng diminati adalah kawasan yang alami,” ungkapnya, sebut seorang pemandu wisata yang dikutip dari mandilingonline.
![]() |
Gunung Sorik Marapi.(madina.go.id) |
Hanya saja, tidak adanya perhatian dan tingkat promosi yang rendah yang dilakukan pemerintah Sumatera Utara, menyebabkan kemasyhuran Bagas Godang Huta Nagodang ditelan oleh Rumah Gadang Pagaruyung karena dikelola dengan baik dan dipromosikan secara sistematis oleh pemerintah Sumatera Barat.
Untuk perkampungan asli Mandailing yang belum banyak disentuh arsitektur modern dan Eropa, ditemukan di beberapa kawasan Ulu Pungkut dan kawasan Sibanggor. Rumah-rumah berkolong dan berdinding papan serta style jendela yang bukan arsitektur Eropa menjadi daya pikat wisatawan mancanegara.
Tabuhan Gordang Sambilan dan pagelaran tarian Tor-tor menjadi permintaan rutinitas setiap rombongan Mandailing Malaysia ke Mandailing Natal.
Nah, kalau Anda berkunjung ke kawasan pesisir, maka sajian pantai dan pulau-pulau yang memagarinya tak kalah menarik, di antaranya pantai Batahan, pantai Natal, pantai Sikara-kara, Pulau Tomang, Pulau Unggeh, pantai Galon, pantai Singkuang, dan pantai Batu Bedaun.
Bagai wisatawan budaya dan sejarah, Natal penting untuk dikunjungi, karena satu-satunya di Indonesia ada jalan benama Jalan Multatuli. Multatuli? Ya, itu adalah nama alias dari Eduard Douwes Dekker (1820-1877), seorang kontroleur penjajah Belanda yang kemudian memihak perjuangan Indonesia merdeka.
Jasa Douwes Dekker dengan nama pena Multatuli, artinya "aku telah banyak menderita" tak banyak yang mengenangnya, kecuali di salah satu jalan di Natal itu. Tak ada kota lain di Indonesia yang melekatkan nama Multatuli menjadi nama salah satu ruas jalan, selain Natal, Di Amsterdam ada jalan bernama Multatuli Strasse.
Diakui, nama kota Natal kalah pamor dengan buku Max Havelaar, karya monumental Douwes Dekker yang ditulisnya selama 6 bulan di rumah kecil di Jerman terbit pertama tahun 1859.
Hal lain yang tak bisa dilupakan pula, Natal adalah kampung halaman Perdana Menteri Republik Indonesia Sutan Sjahrir yang amat terkenal itu. Ayahnya memang berasal dari Padang Panjang, Sumatera Barat, tapi kampung halaman ibunya adalah Natal.(mus)
RENCANAKAN KUNJUNGAN ANDA KE MADINA, KIRIM APLIKASI KE EMAIL MUSRIADI@GMAIL.COM ATAU CHAT WHATSAPP KE NOMOR +62 81363119119 UNTUK KONSULTASI
Tidak ada komentar:
Posting Komentar