JAKARTA, POTRETKITA.net – Setelah sempat jadi wacana dan perdebatan di berbagai kalangan, Presiden Joko Widodo memutuskan untuk membatalkan vaksin Covid-19 berbayar untuk individu. Semula direncanakan, vaksin berbayar itu disalurkan melalui PT Kimia Farma (persero).
Sekretaris Kabinet Pramono Anung.(foto-foto setkab.go.id) |
‘’Setelah mendapat masukan dari berbagai kalangan, termasuk respon yang diberikan masyarakat, Presiden menegaskan, vaksin berbayar yang rencananya disalurkan melalui Kimia Farma itu semuanya dibatalkan,’’ kata Sekrataris Kabinet Pramono Anung, Jumat (16/7), di Istana Negara Jakarta, sebagaimana dikutip dari laman resmi Setkab RI pada Sabtu (17/7) pagi.
Pramono menyebut, dengan adanya perintah dari presiden itu, maka seluruh vaksin akan tetap menggunakan mekanisme sebagaimana yang sudah berlangsung selama ini, yakni gratis bagi seluruh masyarakat. Sedangkan vaksinasi gotong royong melalui perusahaan, menurutnya, tetap dilakukan sebagaimana biasa. Perusahaan, tegasnya, akan menanggung seluruh biaya vaksinasi bagi karyawannya.
Terkait dengan kondisi sosial ekonomi masyarakat saat ini, presiden meminta seluruh jajaran kabinet agat memiliki kepekaan sosial yang tinggi. Apalagi, tegasnya, terhadap warga di daerah-daerah yang terkena Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat.
‘’Presiden sudah melarang seluruh menteri dan kepala lembaga berpergian ke luar negeri, kecuali Menteri Luar Negeri. Bila ada yang ke luar, maka harus seizin presiden dan untuk urusan yang bersifat khusus,’’ katanya.
DUKUNGAN
Sementara itu, sejumlah negara sahabat sudah
menyatakan memberi dukungan kepada Indonesia dalam menangani Covid-19, di
antaranya dari Uni Emirat Arab dan Singapura.
Menteri Luar Negeri Retno LP Marsudi |
Dukungan itu, menurut Menteri Luar Negeri Retno LP Marsudi, diberikan dalam bentuk bantuan vaksin, oksigen dan alat-alat kesehatan. Dari Uni Emirat Arab, sebutnya, bantuan berupa 250 ribu dosis vaksin Sinopharm, 450 unit tabung oksigen 40 liter, dan 150 unit konsentrator oksigen portabel. Ada juga 20 ton peralatan pengamanan medis, seperti APD, masker, dan sarung tangan.
Sebelumnya, Indonesia juga sudah menerima bantuan dari Singapura dalam bentuk 250 tabung oksigen kapasitas 50 liter, dua buah iso tank, 570 konsentrator oksigen, 600 nasal cannula, dan 600 bubble humidifier. Singapura juga sudah mengirim 200 ventilator, 256 tabung oksigen 50 liter, dan alat-alat kesehatan lainnya.
Menlu menyebut, sebagaimana disiarkan laman resmi Setkab RI, kemarin juga sudah tiba satu juta vaksin Astra Zeneca yang diperoleh melalui jalur komersial, berdasarkan orderan dari Kementerian kesehatan RI. ‘’Pengapalan pertama sebanyak 1.041.000 dosis. Vaksin Sinopharm sebanyak 1.408.000 dosis juga sudah tiba,’’ sebutnya.
Pada Minggu (11/7) lalu, menurut Menlu, juga sudah tiba vaksin Moderna yang merupakan dukungan dari Amerika Serikat melalui jalur multilateral Covax Facility.(*/mus)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar