PASBAR, POTRETKITA.net - Pimpinan Pusat Muhammadiyah pada pertengahan November ini akan menurunkan tim ke Sumatera Barat. Mereka melakukan penilaian terhadap tiga cabang Muhammadiyah unggulan, sebagai upaya memotivasi dan meningkatkan kinerja persyarikatan.
Tim LPCR PWM Sumbar saat berada di PCM Sungai Aua, Pasaman Barat. |
Untuk bisa meraih prestasi terbaik tingkat nasional, tiga cabang Muhammadiyah yang masuk nominasi di Sumbar agar rajin berkoordinasi, termasuk meningkatkan komunikasi dengan PCM Kinal, Kabupaten Pasaman Barat.
Wakil
Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Sumbar Dr. Bakhtiar, Rabu (27/10)
menjelaskan, cabang-cabang yang akan dinilai itu berada dalam wilayah kerja
Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Kabupaten Pasaman Barat, Tanah Datar, dan
Kota Padang.
‘’Kita
berharap, salah satu dari tiga cabang itu yang masuk nominasi dan meraih
prestasi nasional. Pimpinan Cabang Muhammadiyah (PCM) Kinali telah berhasil
menjadi terbaik nasional. Cabang-cabang yang akan dinilai tahun itu, sudah
mengikuti Sekolah Cabang dan Ranting (SECARA) di PCM Kinali beberapa waktu
lalu,’’ kata dosen UIN Imam Bonjol Padang itu.
Bakhtiar
menyebut, kendati telah mengikuti SECARA di Kinali, namun ketiga PCM itu akan
terus dibina PWM Sumbar melalui Lembaga Pengembangan Cabang dan Ranting (LPCR)
yang diketuai Ki Jal Atri Tanjung bersama PDM setempat. Kepada cabang yang
masuk nominasi, ujarnya, juga diminta meningkatkan kreativitas dan inovasi, serta
rajin berkoordinasi dengan PCM Kinali, PDM setempat, dan LPCR PWM Sumbar.
Ketua
LPCR PWM Sumbar Jal Atri dalam surat resminya menyatakan, penilaian terhadap
ketiga cabang dilakukan dalam rangka Cabang Ranting Award 2022. Untuk itu,
sebutnya, perlu mempersiapkan diri sebak-baiknya, terutama terkait dengan kelengkapan
data dan perbekalan lainnya.
‘’Ada
enam aspek penilaian untuk menetapkan cabang unggulan. Hal itu sudah kita sampaikan
pada kegiatan SECARA di Kinali. Kami berharap seluruh elemen terkait punya
ketahanan dalam menjawab semua tantangan ke depan, berpedoman kepada aturan dan
prosedur yang berlaku di Persyarikatan Muhammadiyah,’’ ujarnya.
Bagi PCM
yang memerlukan informasi dan pengetahuan tambahan dalam rangka persiapan
penilaian, tambahnya, dapat berkomunikasi langsung dan menyauk pengalaman dari
PCM Kinali.
Salah seorang
tim LPCR PWM Sumbar H. Adi Bermasa menegaskan, untuk menetapkan cabang unggulan
yang akan mewakili daerah ini ke tingkat nasional, pihaknya mempedomani
kriteria yang sudah baku sebagai patron, misalnya memiliki amal usaha yang
membanggakan, manajemen organisasi yang baik, dan kriteria pendukung lainnya,
sebagaimana termaktub dalam pedoman kegiatan.
‘’Cabang
Muhammadiyah yang bagus banyak ditemukan di Sumbar. Amal usahanya banyak yang
maju dengan berbagai unit kegiatan inovatif. Untuk itu perlu kehati-hatian
dalam menetapkan cabang unggulan tersebut. Aturan baku harus benar-benar dirujuk
sebagai dasar hukum penetapan,’’ sebut mantan Redaktur Eksekutif Harian Umum
Singgalang, Padang, itu.
PCM
Kinali hingga kini masih jadi rujukan karena berhasil meraih prestasi Juara III
Tingkat Nasional pada 2019, sebagaimana diumumkan pada LPCR Muhammadiyah Ekspo
ke-3 Tahun 2019 di Limbung, Gowa, Provinsi Sulawesi Selatan.
Sedangkan
PCM Lima Kaum, Tanah Datar, diikutsertakan pada kegiatan ekspo sebagai
persiapan dan magang, salah satunya diharapkan mewakili Sumbar pada iven tahun
berikutnya yang tahun 2020 dan 2021 ditunda menjadi Januari 2021 di Palembang,
Sumatera Selatan, karena pandemi Covid-19. Tapi PCM mana pastinya, masih
menunggu hasil seleksi dari tiga PCM yang masuk nominasi.
‘’PCM
Kinali solid dan besar seperti sekarang ini, kuncinya adalah kebersamaan, baik
sesama pimpinan maupun dengan warga Muhammadiyah dan masyarakat, serta
memadukan antara amal usaha dengan pimpinan Muhammadiyah. Manajemen keuangannya
satu pintu, pengadministrasian terpadu, sesuai peraturan organisasi,’’ kata PCM
Kinali Kusnan.
Saat ini, PCM Kinali memiliki banyak amal usaha; bidang pendidikan ada TK, SD, dan Madrasah Tsanawiyah. PCM Kinali juga memiliki toko, usaha perabot, bengkel, usaha sarang burung walet, dan tanah untuk pengembangan amal usaha seluas hektar yang baru saja diwakafkan masyarakat.(MUSRIADI MUSANIF)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar