TANAH DATAR, POTRETKITA.net – Duka menyelimuti bumi Luak Nan Tuo. Batusangkar, ibukota Kabupaten Tanah Datar, Selasa (2/11) pagi, nampak cerah. Tapi tak bertahan lama. Hanya sampai pukul 10.30 WIB. Lewat-lewat sedikit. Tetiba berubah mendung.
Nabila Mira Miranda. |
Saat
itu, sebuah ambulan menepi di depan Masjid Taqwa Parak Juar, Batusangkar.
Ambulan itu mengantar jenazah almarhumah Nabila Mira Miranda dari BIM, setelah
sebelumnya diangkut dengan pesawat udara dari Jakarta.
Gadis
belia berusia 24 tahun itu adalah putri pasangan Muhammad Shadiq Pasadigoe dan
Ny. Betty Shadiq Pasadigoe. Shadiq pernah jadi bupati Tanah Datar selama dua
periode, sedangkan Ny. Betty jadi anggota DPR RI satu periode.
Nabila
meninggal dunia di Jakarta, Senin (1/11) malam. Kabar duka itu cepat meluas di
kalangan perantau Tanah Datar yang ada di Jakarta dan sekitarnya. Tengah malam,
menjelang pergantian hari, berita duka semakin menyebar hingga kemudian
menyelimuti bumi Luak Nan Tuo. Masyarakat spontan berdatangan ke rumah duka, di
belakang Masjid Taqwa Parak Juar itu.
Selasa
(2/11) pagi, jenazah Nabila diberangkatkan dari Jakarta dan mendarat di Bandara
Internasional Minangkabau (BIM) sekira pukul 08.00 WIB, lalu kemudian tiba di
Batusangkar sekira pukul 10.30 WIB. Almarhumah langsung disemayamkan di Masjid
Taqwa Parak Juar itu, menunggu masuknya waktu Shalat Zuhur.
Dalam
pada itu, para pelayat pun terus berdatangan memadati kawasan masjid dan rumah
duka. Ada seribuan orang dari berbagai daerah
turut dalam penyelenggaraan fardhu kifayahnya. Selesai Shalat Zuhur,
prosesi shalat jenazah pun dilakukan di masjid tersebut.
Jenazah Nabila dimakamkan di samping rumah orangtuanya; Shadiq dan Betty, terpaut jarak beberapa langkah dari Masjid Taqwa itu.
Jenazah Nabila Mira Miranda tiba di Batusangkar. |
‘’Beberapa
minggu lagi, rencananya akan dilaksanakan pesta pernikahan saudaranya, bernama Nadiah.
Saudaranya yang akan menikah itu, bersama dua lainnya yang juga perempuan,
selama ini tinggal bersama kami. Ketiganya adalah putri adik kandung ibu yang
sudah ditinggal kedua orangtuanya. Tapi taqdir berkata lain, Nabila Mira
Miranda dipanggil Allah menghadap-Nya,’’ kata Shadiq.
Saudara
kandung tertua Nabila Mira Miranda bernama Picer Nikander tak berkesempatan
mengantar jenazah hingga ke peristirahatan terakhir, karena sedang bertugas dan
tinggal di Jepang. Sementara tiga saudara perempuan Nabila, terlihat tak kuasa
membendung air mata. Ketiganya adalah Nadiah Firzana Muti, Naura Ghassani Muti,
dan Nausilla Hasanah Muti.
Nabila
sendiri, setamat dari Institut Teknologi Bandung (ITB) tahun 2018, langsung
bekerja di Korea, lalu kemudian di Singapura.
Shadiq
bercerita, nama Nabila Mira Miranda itu diberikan Prof. Dr. Quraish Shihab,
seorang ahli tafsir Alquran berskala internasional, yang juga pernah menjadi
Menteri Agama Republik Indonesia.
Wakil
Ketua DPRD Anton Yondra menyebut, doa-doa untuk almarhumah dari tokoh
masyarakat dan warga Kabupaten Tanah Datar terus mengalir, tidak saja
disampaikan langsung kepada keluarga dan dalam bentuk papan bunga di sekitar
rumah duka, tetapi juga di media-media sosial.
‘’Semoga
almarhumah husnul khatimah, dan keluarga yang ditinggalkan diberikan
kesabaran,’’ tulis Bupati Eka Putra. ‘’Semoga almarhumah diterima semua amal
ibadahnya, dimaafkan seluruh kesalahannya, serta keluarga yang ditinggalkan
diberikan kesabaran dan keikhlasan,’’ sebut Wabup Richi Aprian. ‘’Semoga amal
beliau diterima di sisi Allah,’’ tulis mantan ketua DPRD ketika Shadiq menjabat
bupati Tanah Datar; Zuldafri Dharma.
Tokoh
perantau yang tergabung dalam Indo Jalito Peduli yang aktif menggelar aksi-aksi
sosial di Tanah Datar ketika Shadiq menjadi bupati, juga menyampaikan doa dan
turut berduka, diwakili oleh ketuanya Astri Asgani. Begitu pula dengan Ketua
DPRD Tanah Datar H. Rony Mulyadi, tokoh masyarakat Basrizal Dt. Panghulu Basa, dan
lain-lain.
Mantan
Wakil Menteri Dikbud dan Rektor Unand Prof. Musliar Kasim juga menyatakan turut
berduka. Dia mendoakan semoga Allah memberi almarhumah sebaik-baik tempat, dan
mengharapkan Shadiq, Ny. Betty, dan keluarga sabar dalam menghadapi cobaan tersebut.(MUSRIADI MUSANIF)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar