JAKARTA, POTRETKITA.net – Bank Indonesia optimis, ekonomi Indonesia akan mengalami perbaikan yang cukup berarti pada 2022 nanti. Bahkan, tingkat pertumbuhannya diprediksi akan mencapai 5,5 persen. Sedangkan ekonomi keuanghan digital akan meningkat pesat.
Selain mengambil berbagai langkah strategis, agar prediksi bisa menjadi kenyataan, BI juga melakukan pengawalan, bauran kebijakan, dan bersinergi dengan semua elemen terkait.
‘’Inflasi rendah dan terkendali, didukung
oleh kenaikan kapasitas produksi nasional, melalui peningkatan efisiensi dan
produktivitas dalam memenuhi kenaikan permintaan agregat di dalam perekonomian
nasional,’’ kata Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo, Rabu (24/11), pada
Pertemuan Tahunan Bank Indonesia (PTBI) 2021 yang digelar secara hybrid.
PTBI dihadiri Presiden Republik Indonesia Joko
Widodo, pimpinan MPR, DPR, dan DPD, para menteri kabinet, pimpinan lembaga
negara, dan para gubernur se-Indonesia.
Perry mengatakan, defisit diyakini akan berjalan rendah, yakni pada kisaran 1,1 hingga
1,9 persen pada 2022 nanti. Sedangkan stabilitas sistem keuangan, katanya, terjaga,
sementara kecukupan modal tinggi dan likuiditas melimpah. Dana pihak ketiga dan
kredit akan tumbuh antara tujuh hingga sembilan persen.
‘’Ekonomi keuangan digital akan meningkat
pesat. Pada 2022, diperkirakan nilai transaksi e-commerce mencapai Rp530 triliun,
uang elektronik Rp337 triliun, dan digital banking lebih Rp48 ribu triliun,’’
jelasnya, sebagaimana dikutip dari keterangan pers Kepala Departemen Komunikasi
BI Erwin Haryono.
Menurut keterangan pers bernomor
23/312/DKom itu, untuk mengakselerasi pemulihan sekaligus menjaga stabilitas
perekonomian, BI akan menerapkan lima instrumen kebijakan, meliputi kebijakan
moneter, makroprudensial, sistem pembayaran, pengembangan pasar uang, serta
kebijakan Usaha Mikro, Kecil, Menengah (UMKM) dan ekonomi keuangan syariah.(musriadi musanif)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar