PADANGPANJANG, POTRETKITA.net - Pandemi Covid-19 sepenuhnya belum selesai. Bahkan varian baru bernama Omicron kini muncul pula. Penyebarannya telah menjangkau 38 negara, termasuk Malaysia dan Singapura; dua negara yang merupakan tetangga terdekat Indonesia.
| Prof. Haedar Nashir (muhammadiyah.or.id) |
Ketua Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM)
Padang Panjang Basko H. Amiruddin, dalam pidatonya menyemarakkan Milad
Muhammadiyah ke-109 beberapa waktu lalu, juga mengutip penegasan Haedar itu, melalui
pidato resminya yang pada prinsipnya menegaskan, Muhammadiyah akan tetap berada
si garda terdepan untuk memutus rantai penularan Covid-19 tersebut.
''Meskipun trennya menurun, tapi dengan
munculnya varian baru, kita tentu harus meningkatkan kewaspadaan. Kita tidak
boleh abai dan lalai. Kerjasama semua elemen masyarakat sangat diperlukan.
Sumbangan dan sikap kita dalam menegakkan prokes, menjadi bukti nyata
kontribusi kita terhadap ikhtiar memutus penularan Covid-19 itu,'' ujaranya.
Haedar dan Amiruddin menegaskan,
berakhirnya pandemi juga tergantung pada sikap, pikiran, dan tindakan warga
bangsa. Karenanya, pilihan yang paling bijak di masa pandemi, terutama
menjelang liburan panjang ini ialah mengurangi mobilitas sosial, menjauhi
kerumunan, dan tetap disiplin prokes secara ketat. Telah dua tahun kita
menjalani masa pandemi, imbuhnya, maka jangan sampai di ujung perjalanan 2021
ini, semuanya lengah dan abai.
Dalam memasuki tahun baru 2022 dan mengakhiri 2021, ajaknya, mari kita semua warga bangsa dan elit negeri untuk terlalu bermuhasabah, introspeksi, sekaligus juga menatap dan melangkah ke depan dengan langkah-langkah baru yang lebih baik, dengan pikiran dan orientasi tindakan yang lebih positif-konstruktif untuk membawa kehidupan kita menjadi lebih baik, lebih maju, dan lebih membawa pada kehidupan yang bermakna.
| Dokter Corona Rintawan |
Sebelumnya, Ketua Muhammadiyah Covid-19
Command Center (MCCC) Dokter Corona Rintawan, melalui jaringan berita resmi
Pimpinan Pusat Muhammadiyah; muhammadiyah.or.id menegaskan, dengan ditemukannya
varian baru virus Covid-19, Omicron di Afrika Selatan membuat sejumlah negara
gusar.
Meskipun belum diketahui tingkat keparahan penularan
dan dampak varian Omicron, katanya, beberapa ahli menyebutm varian ini dalam
dua pekan ini memiliki jumlah mutasi sebanyak 50 jenis atau empat kali lipat
dari varian Delta.
''Ini jelas membuat kekhawatiran. Apalagi
masyarakat akhir-akhir ini dianggap mulai longgar dan abai terhadap prokes,
seiring dengan menurunnya kasus positif. Kita berharap pemerintah bertndak
cepat, jangan sampai, semua semuanya jadi terlambat, sebagaimana pernah kita
alami saat terjadinya penularan varian delta,'' kata dokter spesialis
kedaruratan medis itu.
Menurutnya, semua pihak harus menunda dulu
kegiatan-kegiatan natarunya terutama yang memicu kerumunan, kegiatan di ruangan
tertutup dan bervintalisasi tidak standar kesehatan.(musriadi musanif)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar