ULAR NABI MUSA - Potret Kita | Ini Beda

Breaking

Post Top Ad

Post Top Ad

15 Desember 2021

ULAR NABI MUSA

NABI dan Rasul orang yang dipilih, dipersiapkan dan dibekali oleh Allah SWT dengan kemampuan khusus yang dapat memberikan ketakjuban kepada manusia menyaksikannya, sehingga ia bertaqwa dan bertaqarrub kepada Allah SWT. 

Nabi Nuh AS dikaruniai oleh  Allah SWT kemampuan untuk membuat sebuah kapal besar yang mampu menampung manusia, floura dan fauna. Nabi Ibrahim dikaruniai oleh Allah SWT kemampuan yang tidak terbakar oleh panasnya api, malah apinya dingin, membuat Rasulullah Ibrahim AS menggigil, sehingga Allah SWT membatasi kadar kedinginan api, sebatas untuk menyelamatkan Ibrahim AS.


Nabi Shaleh AS yang hidup di tengah gemerlapan ilmu pengetahuan dan tekhnologi, umatnya telah menuhankan rasional, ilmu pengetahuan dan teknologi.


Mereka telah berkesimpulan bahwa semua yang ada dapat diciptakan dan direkasa oleh manusia, kekuasaan Tuhan nyaris tidak ada, semua serba kausalitas. Kekuatan utama ada pada pengetahuan yang terlahir dari berpikir logis, rasional, empiris. Orang yang layak dihormati, adalah orang kuat, kaya, berpengetahuan luas, berkarya kreatif, berpengikut banyak, berjejaringan luas.


Semua yang terjadi di alam adalah atas kehendak dan keinginan manusia semata. Maka Allah SWT memperlihatkan satu kekuasaanNya yang dapat melahirkan seekor unta dari dalam gunung yang berbatuan padat. Seekor unta memberikan keberkahan kepada semua warga, air susunya dapat diminum, tidak ada habisnya.


Kausalitas, rasionalitas, ilmu pengetahuan, teknologi, rekayasa yang mereka banggakan batal, dengan kehadiran seekor unta, bahwa rekayasa Allah SWT jauh lebih dahsyat dibandingkan dengan kemampuan dan kekuasaan mereka. 


Nabi Musa AS seorang yang berpenampilan sederhana, memiliki keterbatas pelafalan, dikarunia oleh Allah SWT kemampuan dahsyat yang dapat menakjubkan manusia, sehingga membuat orang-orang yang berpikir benar, menjadi bertaqwa dan bertaqarrub kepada Allah SWT.


Musa AS dikarunia mukjizat berupa perubahan tongkat atas kehendak Allah SWT menjadi seekor ular besar, yang mampu menaklukkan ular-ular yang diciptkan oleh para tukang sihir, sehingga para tukang sihir, benar-benar menyaksikan dengan benar, dan yakin bahwa sesuatu yang dilihatnya bukan sihir, bukan tipuan, tetapi sebuah kemahaagungan Allah SWT.


Kesaksian terhadap fenomena yang menakjubkan tersebut, memberikan kesadaran terhadap tukang sihir, bahwa ini benar kekuasaan Allah SWT. Sembari hidayah yang diberikan Allah SWT membuat mereka beriman kepada Nabi Musa AS sebagai seorang Rasulullah. Mereka berada pada jalan tauhid, mengimani Allah SWT sebagai Tuhan segala alam, mereka membatalkan semua perjanjiannya dengan raja zalim Fi’aun.


Dalam Firman Allah SWT pada Al-Quran Surat al-’raf ayat 117-120 : “Dan Kami wahyukan kepada Musa, “lemparkanlah tongkatmu”  Maka tiba-tiba ia menelan (habis) segala kepalsuan mereka. (7:117) Maka terbuktilah kebenaran, dan segala yang mereka kerjakan jadi sia-sia. (7:118) Maka mereka dikalah di tempat itu dan jadilah mereka orang-orang hina. (7:119) Dan para pesihir itu serta merta menjatuhkan diri dengan bersujud. (7:120) 


Ustad Bakhtiar Nashir (UBN) mengibarat bahwa lautan putih yang diperadei oleh anak bangsa Indonesia pada 212 bagaikan kekuatan Ular Nabi Musa kepalanya di Monas, ekornya ada di Cempaka Putih, ada di Bundaran HI serta ada di kawasan menteng, merupakan kekuatan yang lahir atas berkat rahmat, hidayah, maunah, taufiq  dan inayah Allah SWT kepada hati nurani ummat untuk memperlihatkan sikap keberpihakan kepada kekuatan rakyat kecil, tertindas dan terlindas oleh kekuatan segelintir manusia yang menguasai hampir seluruh sumber daya alam dan sumber kekuatan bangsa.


Ummat nyaris tidak berdaya di hadapan mereka, mereka kelompok kecil yang menguasai seluruh hajat hidup manusia. Mereka menguasai pertambangan, tanah, air, laut, udara, yang menjadi hajat hidup manusia dan seluruh makhluk hidup di bumi nusantara. UBN dengan fokal, lantang dan keras meneriakkan bahwa ummat Islam tidak memusuhi agama selain Islam, tetapi ummat Islam memusuhi kelompok manusia yang telah merampok kekayaan bangsa.


Maka ular Nabi Musa AS yang direpresentasikan oleh pasukan putih akan siap melahap kekuatan Naga yang telah menjarah sumber daya alam, menguasai semua sektor kehidupan anak bangsa, semenjak dari hulu sampai ke hilir, semenjak dari urusan ekonomi sampai dengan urusan pendidikan dan keagamaan.(DR. Suhardin, M.Pd/dosen Universitas Ibnu Chaldun dan fungsionaris Pimpinan Pusat Muhammadiyah)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Post Top Ad