PADANG PANJANG, POTRETKITA.net – Berziarah ke Barus tetap menjadi pilihan, ketika pandemi Covid-19 belum sepenuhnya berakhir. Agar perjalanannya menuju Barus lancar, diperlukan beberapa skenario.
Wartawan Padang Panjang di Tugu Kilometer Islam Masuk ke Nusantara. |
Istirahat sejenak dalam perjalanan menuju Makam Papan Tinggi. |
Selama melakukan perjalanan ziarah, Anda
tentu diwajibkan memenuhi protokol kesehatan dengan baik, di antaranya dengan
menggunakan masker ketika berinteraksi dengan pihak lain di luar rombongan
Anda, menjaga jarak, menghindari kontak fisik, dan rajin mencuci tangan.
Bila selama ini Anda hanya fokus melakukan
ziarah ke Makam Papan Tinggi dan Mahligai, maka kini ziarah Anda dapat dilengkapi
dengan perjalanan wisata alias tour trip. Usahakan, Anda menyediakan waktu
untuk menikmati kelap-kelip lampu beraneka warga di Jembatan Hamzah Al-Fansuri
di malam hari.
Berziarah di Komplek Pemakaman Mahligai. |
Hari pertama Anda tiba di Barus, pagi-pagi sekali Anda disarankan untuk berziarah ke Makam Papan Tinggi tempat Syech Machmud yang dikenal sebagai pembawa Islam pertama ke pulau-pulau Nusantara pada abad pertama penanggalan hijriyah, lalu sekira pukul 10.00 WIB hingga masuk waktu Shalat Zuhur, melakukan ziarah ke Makam Mahligai.
Setelah makan siang, Anda disarankan untuk
beristirahat di penginapan yang telah disediakan. Sorenya, menikmati sunset di
Pantai Barus, sekaligus berkunjung ke Tugu Nol Kilometer Peradaban Islam Masuk
Nusantara. Setelah Shalat Maghrib dan makan malam, kunjungilah Jembatan Hamzah
Al-Fanshuri yang megah dan penuh warna-warni lampu indah itu.
Warna-warni lampu menghiasi Jembatan Hamzah Al-Fanshuri, Barus (rri.co.id) |
Puas menikmati pesona Barus di malam hari,
Anda boleh memilih opsi, kembali ke penginapan atau langsung pulang ke tempat
asal pemberangkatan. Bila Anda memerlukan konsultasi untuk hal ini, silahkan kirim
pertanyaan ke aplikasi chatting instan whatsapp pada nomor 081363119119 atau kirim
ke email musriadi@rangtalu.net.(*)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar