BUKITTINGGI, POTRETKITA.net - Gempa bumi kembali mengguncang Bukittinggi dan dirasakan di sejumlah daerah sekitarnya. Peristiwa itu terjadi Selasa (5/4) sekira pukul 05.46 WIB. Guncangannya juga terbilang kuat.
Informasi yang dirilis Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMG), kekuatan gempa adalah Magnitudo 3,5 dengan getaran terasa III-IV MMI di Bukittinggi dan Agam. Sedangkan di Kota Padang Panjang, gempa yang berpusat di darat itu dirasakan pada II MMI. Lokasinya tercatat 0,24 Lintang Selatan (LS) 100,27 Bujur Timur (BT), 13 kilometer Barat Laut Bukittinggi pada kedalaman 10 kilometer.Kepala Stasiun Geofisika Padang Panjang Dr. Suaidi Ahadi menjelaskan, dalam skala III-IV MMI gempa akan dirasakan oleh banyak orang dalam rumah bila terjadi pada siang hari, sementara pada skala II MMI getarannya dirasakan oleh beberapa orang saja, akan tetapi benda ringan yang tergantung akan terlihat bergoyang.
Dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, jelasnya, gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi dangkal akibat aktivitas Sesar Sumatera Segmen Sianok. "Hingga pukul 06.56 WIB, hasil monitoring BMKG belum menunjukkan adanya aktivitas gempabumi susulan," sebutnya.
BMKG menghimbau masyarakat agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya. Periksa dan pastikan bangunan tempat tinggal Anda cukup tahan gempa ataupun tidak ada kerusakan akibat getaran gempa sebelum kembali ke dalam rumah.
''Pastikan informasi resmi hanya bersumber dari BMKG yang disebarkan melalui kanal komunikasi resmi yang telah terverifikasi (Instagram/Twitter @infoBMKG), website (http://www.bmkg.go.id atau inatews.bmkg.go.id), telegram chanel (https://t.me/InaTEWS_BMKG) atau melalui Mobile Apps (IOS dan Android): wrs-bmkg atau infobmkg,'' tegasnya.
Sebelumnya, gempa terjadi di kawasan itu sekira pukul 01.14 WIB, Senin 04 April 2022. Peristiwa ini mengejutkan warga di Bukittinggi, Padang Panjang, Batusangkar, Payakumbuh, dan beberapa kota terdekat lainnya.
Kepala Bidang Mitigasi Bencana Gempa Bumi dan Tsunami pada Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Dr. Daryono menjelaskan, gempa itu berkekuatan Magnitudo 4,5 dengan koordinat lokasi 0,20 Lintang Selatan (LS) 100,34 Bujur Timur (BT), atau sekitar 12 kilometer Barat Laut Kota Bukittinggi pada kedalaman sepuluh kilometer.
''Guncangan gempa tersebut sirasakan III-IV MMI di Bukittinggi, Payakumbuh, dan Kabupaten Agam. Di Padang Panjang dan Kabupaten Tanah Datar terasa hingga III MMI, sementara di Pasaman, Solok, dan Pariaman gempa dirasakan pada II MMI," jelasnya.
Daryono menyebut, gempa yang berpusat di Bukittinggi pada Senin pagi, dipicu oleh Segmen Sesar Sianok. Segmen ini pernah memicu terjadinya gempa besar dengan Magnitudo 7,0 pada 28 Juni 1926. Ratusan bangunan roboh dan ratusan orang meninggal dunia.
Berdasarkan analisis mekanisme sumber, sebutnya, menunjukkan bahwa gempa itu memiliki sesar geser menganan (dextral strike-slip) yang merupakan karakteristik mekanisme Sesar Besar Sumatera atau The Sumatran Fault Zone.
Berdasarkan rilisan Pusat Gempa Regional (PGR) VI BMKG Padang Panjang, sebenarnya pada Senin (4/4) terjadi beberapa gempa di wilayah Sumbar, di antaranya pada pukul 21.38 WIB dengan Magnitudo 3,7 di 25 kilometer Tenggara Painan pada kedalaman 41 kilometer, pukul 21.10 WIB Magnitudo 2,4 yang berpusat di 4 kilometer Timur Laut Panti pada kedalaman sepuluh kilometer.
Di hari yang sama, di 13 kilometer Barat Laut Bukittinggi pada kedalaman sepuluh kilometer, terjadi gempa Magnitudo 2,3 pukul 156.27 WIB, gempa Magnitudo 2,3 terjadi sekira pukul 04.05 WIB yang berpusat di sebelas kilometer Timur Laut Batusangkar pada kedalaman sepuluh kilometer.(musriadi musanif)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar