Catatan Perjalanan Studi Tiru Desa Wisata ke Banyuwangi - Potret Kita | Ini Beda

Breaking

Post Top Ad

Post Top Ad

31 Mei 2022

Catatan Perjalanan Studi Tiru Desa Wisata ke Banyuwangi

DALAM rangka percepatan pengembangan Pariwisata Kabupaten Tanah Datar, pada  26-27 Mei 2022, Pemerintah Kabupaten  Tanah Datar melakukan studi tiru ke Desa Taman Sari Banyuwangi, Jawa Timur. Desa wisata itu sudah berhasil mengembangkan Pariwisata untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Berikut EFRISON, kepala Bidang Pariwisata Dinas Parpora melaporkan perjalanan tersebut.


Pemerintah Kabupaten Tanah Datar telah menjadikan bidang pariwisata sebagai sektor unggulan dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat,  karena melalui sektor pariwisata dapat mendatangkan multiplier effect dan lebih cepat dalam meningkatkan perekonomian masyarakat.


Bidang pariwisata bisa menyentuh lansung seluruh kehidupan masyarakat, seperti untuk pengembangan industri kerajinan, industri makanan, jasa transportasi, hotel dan restoran, bahkan juga berdampak ke bidang pertanian karena produksi  pertanian bisa lansung dimanfaatkan untuk Pariwisata.


Dalam rangka percepatan  pengembangan Desa Wisata Kabupaten Tanah Datar, Pemerintah Kabupaten Tanah Datar melakukan studi tiru ke Desa Wisata Taman Sari Kecamatan Licin Kabupaten Banyuwangi. Studi Tiru Pemda Tanah Datar ke Desa Wisata Taman Sari dipimpin langsung oleh Bupati Tanah Datar Eka Putra, yang didampingi pimpinan DPRD, Sekda, Asisten II, kepala Dinas Parpora, Kepala Dinas Kominfo, Kepala Dinas PMDPKB, Camat.


Sementara nagari wisata yang ikut Studi Tiru ke Banyuwangi adalah Nagari Tanjung Bonai Kecamatan Lintau Buo Utara, Nagari Padang Ganting Kecamatan Padang Ganting, Nagari Andaleh Kecamatan Batipuh, Nagari Sumpu, Nagari Batu Taba Kecamatan Batipuh Selatan.


Dipilihnya desa wisata Taman Sari sebagai lokasi Studi  Tiru Pemda Tanah Datar, karena keberhasilan Desa Taman Sari  dalam menggali dan mengembangkan Potensi wisata yang ada di desa Taman Sari untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat.


Desa Taman Sari, sebuah Desa yang terletak di kawasan bagian barat kota Banyuwangi, tepatnya 24 KM dari Kota. Desa Taman Sari dikenal sebagai Desa Wisata berbasis Smart Kampung, sejak awal tahun 2016. Berbagai macam potensi dan pencapaian telah diraih Desa Wisata Taman Sari,  pada  Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI) 2021 Desa Taman Sari keluar sebagai Juara Pertama.


Dengan prestasi tersebut menjadikan Desa Taman Sari sebagai Desa yang sering mendapat kunjungan dari Desa atau kota lain sebagai tempat study Banding atau Desa percontohan.


Potensi dan keunggulan yang dimiliki  Desa Taman Sari antara lain adalah  kerja sama yang baik antara pemerintahan desa dengan Masyarakatnya. Potensi desa Taman Sari terdiri dari berbagai aspek, yakni Aspek wisata alam, UMKM dan Tradisi. Dari Aspek Wisata Desa Taman sari terkenal dengan Ikon-nya yang juga menjadi salah satu Ikon wisata Indonesia yang terkenal hingga ke Manca negara, yakni Wisata Kawah Ijen. Sendang Seruni, wisata kolam air yang bersumber dari mata air pegunungan yang dikelola oleh masyarakat sekitar. kampung bunga. 


Kegiatan pertama studi tiru Pemda Tanah Datar di Banyuwangi dilakukan di Pendopo Rumah Dinas Bupati Banyuwangi, pada 26 Mei 2022. Rombongan disambut secara resmi oleh Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani Azwar Anas Bupati Banyuwangi,  didampingi  Asisten Pemerintahan Arif Setiawan, Kadis Kominfo Budi Santoso, Kadis Budpar M. Yanwar Bramudia, Kadinsos Henik Setiorini.


Bupati Eka menyampaikan, Kabupaten Tanah Datar tidak memiliki sumber daya alam yang melimpah, namun dianugerahi dengan keindahan alam yang sangat luar biasa, tinggal bagaimana mengelolanya. Dengan studi tiru diharapkan pelaku, penggiat wisata Tanah Datar dapat mempelajari kiat dan inovasi  Desa Wisata Taman Sari yang pada Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI) yang keluar sebagai juara pertama Katagotri Digital.


Sementara itu, Bupati Fiestiandani mengatakan setiap daerah itu memiliki kelebihan dan potensinya masing-masing, tinggal bagaimana caranya mengelola dan memunculkan potensi yang dimiliki.


“Itulah yang sedang kami lakukan, kami bisa dibilang baru memulainya. Bagi kami membangun sebuah desa wisata bukan hanya bagaimana pariwisatanya tumbuh, tetapi yang lebih penting bagaimana sumber daya manusianya tumbuh. Karena kalau membangun wisata, membangun prasarananya itu mudah, kalau anggarannya cukup kita pasti bisa membangun. Tapi kalau SDM nya tidak siap, maka infrastruktur yang sudah kita bangun pasti tidak akan berguna dan tidak menghasilkan sebuah manfaat,” jelasnya.


Menurutnya, kebijakan pengelolaan Pariwisata Banyuwangi adalah Pariwisata berbasis masyarakat, masyarakat terlibat langsung dalam pengembangan Pariwisata.“Pemerintah Kabupaten Banyuwangi, katanya, juga menerapkan konsep  setiap desa merupakan desa wisata dan kreatif, karena di Kabupaten Banyuwangi setiap desa memiliki potensi yang berbeda.


Setelah penyambutan di Pondopo Bupati Banyuwangi dengan  pemutaran Film pesona wisata Tanah Datar, diskusi, dan penyerahan bingkisan.  Rombongan Studi Tiru Kabupaten Tanah Datar melanjutkan kegiatan berikutnya  melakukan kunjungan  ke Desa Wisata Taman Sari Kecamatan Licin sampai tanggal 27 Mei 2022. Di Desa Taman Sari Rombongan Tanah Datar disambut oleh Kepala Desa, Direktur BUMDes, Ketua Pokdarwis beserta anggota.


Untuk menggali berbagai  informasi tentang pengembangan potensi dan pengelolaan desa Taman Sari, rombongan Studi Tiru menginap di Homestay yang ada di Desa Wisata Taman Sari,  bahkan diskusi yang dilaksanakan di Balai Desa Taman Sari yang berlangsung sampai larut malam juga dihadiri kepala Desa, Yatman, Direktur Utamaa Bumdes, Mahsum Ketua Pokdarwis.


Kepala Desa Tamansari, Rizal Sahputra mengatakan  Desa Taman Sari menjadi desa wisata dengan cara mengoptimalkan potensi dan berbagai jejaring bisnis, dengan BUMDes sebagai leading sektornya. Di desa ini terdapat lebih 300 warga yang terlibat dalam jejaring bisnis desa wisata.


Desa Taman Sari juga mengoptimalkan digitalisasi dalam membangun dan memperluas jangkauan pasar desa wisata.  “Saat ini tercatat 60 UMKM, 50 homestay, puluhan jasa pemandu wisata, kendaraan wisata, serta beberapa usaha kecil menengah lainnya, yang dikelola oleh warga," jelas Rizal.


KESIMPULAN

Dalam rangka percepatan  pengembangan Desa Wisata Kabupaten Tanah Datar,  pada  tanggal 26 dan 27 Mei 2022 Pemerintah Kabupaten Tanah Datar melakukan studi tiru ke Desa Wisata Taman Sari  Kecamatan Licin Kabupaten Banyuwangi.  Desa Taman Sari dalam menggali dan mengembangkan potensi wisata Nagari melibatkan masyarakat yang tergabung dalam Badan Usaha Milik Desa (Bumdes).


Dengan pengelolaan Pariwisata melalui Bumdes dana desa bisa dimanfaatkan  dan ada sumber pemasukan bagi Desa dari sektor Pariwisata. Bumdesa Taman sari mengelola10 Badan Usaha, dan rata-rata satu bulan menghasilkan keuntungan sebesar Rp. 100.000.000 per bulan. Adapun Badan Usaha yang dikelola oleh Bumdes Taman Sari adalah Restibusi Tiket masuk Desa Wisata, Warung Oseng, Homestay, Destinasi Sendang Seruni, Sarene Kopi, Pasar UMKM, Kampung Susu, Pertashop, Pengelolaan Sampah dan Destinasi Waduk Lando. 


Dari pelaksanaan Studi Tiru ke Desa Wisata Taman Sari banyak manfaat yang diperoleh untuk diterapkan di Kabupaten Tanah Datar, yakni pariwisata berbasis masyarakat, peningkatan SDM pengelola wisata, penguatan Bumnag sebagai pengelola Pariwisata Nagari.(*)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Post Top Ad