![]() |
Ahli Penyakit Jantung dan Pembuluh
Darah; dr. Dian Puspita Fadly Amran, Sp.JP menjelaskan, sesungguhnya penyakit hipertensi
tidak bisa diobati, akan tetapi dapat dicegah dan dihindari agar tidak
terjangkit.
“Hipertensi itu dapat dicegah, di
antaranya dengan menerapkan pola hidup sehat, mengkonsumsi makanan seimbang,
gizi sempurna, dan mengkonsumsi obat-obatan. Diperlukan intervensi pola hidup
sehar kepada pasien mulai dari normal-tinggi hingga hipertensi,” ujarnya.
Istri Walikota Padang Panjang H.
Fadly Amran itu menjelaskan hal tersebut, dalam suatu wawancara yang disiarkan
Dinas Kominfo setempat, diakses dan dikutip Rabu (28/5) pagi.
Menurutnya, intervensi pola hidup
mencegah hipertensi itu disebut dengan diet dash. Caranya adalah dengan
mengkonsumsi makanan seimbang yang mengandung sayuran, buah-buahan segar, kacang-kacangan, biji-bijian, tahu, susu rendah
lemak, gandum, serela kaya serat, ikan dan asam lemak tak jenuh. Lalu diiringhi
dengan aktivitas fisik teratur, stop rokok dan hindari stres, serta mengurangi
kafein.
Hipertensi atau penyakit tekanan darah tinggi, jelasnya, dapat menyebabkan berbagai macam komplikasi
kesehatan yang membahayakan nyawa jika dibiarkan. Bahkan dapat menyebabkan
peningkatan risiko terjadinya penyakit jantung, stroke, hingga kematian.
Seseorang dapat disebut menderita hipertensi, jika Tekanan
Darah Systol lebih dari 140 mmHg dan/atau Tekanan Darah Diastol lebih dari 90
mmHg pada pengukuran klinik atau fasilitas layanan kesehatan.
Pemeriksaan Hipertensi tidak dapat dilakukan hanya satu kali
kecuali tekanan darah besar dari 180/110 mmHg atau adanya bukti kerusakan
target organ akibat hipertensi (HMOD). Diperlukan dua sampai tiga kali
pemeriksaan dengan interval satu sampai empat minggu.
Sementara itu, saat menjadi pembicara pada Peringatan Hari
Hipertensi se-Dunia, Selasa (17/5), Dokter Dian juga menjadi narasumber pada
kegiatan Dinas Kesehatan (Dinkes) Padang Panjang, yakni penyuluhan tentang
penyakit hipertensi bagi lanjut usia (lansia), di Balai Pemuda Kubu Gadang,
Kelurahan Ekor Lubuk, Kecamatan Padang Panjang Timur.
Dian kembali mengingat, penyakit hipertensi berbahaya karena jantung
dipaksa memompa darah lebih keras ke seluruh tubuh, hingga dapat menimbulkan
berbagai penyakit.
"Komplikasi hipertensi di antaranya ganguan otak,
gangguan penglihatan, fungsi ginjal, serta gangguan jantung. Namun seseorang
tidak bisa langsung didiagnosa menderita hipertensi, butuh dua atau tiga kali
pemeriksaan," terangnya.
Faktor penyebab hipertensi, menurut Dian, di antaranya meningkatnya
usia, keturunan, laki-laki lebih tinggi risikonya dibanding perempuan, merokok
dan minuman alkhohol, makanan cepat saji, kegemukan serta stres.
Risiko mengidap hipertensi, sebutnya, dapat dikurangi dengan mengurangi konsumsi garam atau jangan melebihi satu sendok teh/hari, melakukan aktivitas fisik teratur, tidak merokok, diet dengan gizi seimbang, mempertahankan berat badan ideal serta menghindari minum alkohol.(musriadi musanif)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar