Dukungan Atas Penerapan Sentralisasi
AUM PCM Tamiang Terus Mengalir
PASBAR, POTRETKITA.net - Pimpinan Cabang Muhammadiyah (PCM) Tamiang Ujunggading, Pasaman Barat, sedang dipersiapkan untuk mewakili Provinsi Sumatera Barat, pada ajang Cabang Ranting Ekspo 2023. Tahun 2022 ini diwakili Cabang Talamau, tapi gagal meraih prediket terbaik.
MIM salah satu AUM favorit di PCM Tamiang.(facebook) |
Sebelumnya, Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Sumatera Barat mempercayakan kepada PCM Kinali, dan berhasil menembus prediket Cabang Ranting Terbaik III Tingkat Nasional. Tahun ini, walau Cabang Talamau gagal mencapai puncak, tapi Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Pasbar berhasil masuk peringkat tiga nasional dan terbaik se-Sumatera.
Pada berbagai kesempatan, Ketua PCM Kinali Kusnan menjelaskan, salah satu kunci keberhasilan Kinali adalah karena menerapkan manajemen satu pintu pada seluruh amal usaha yang dikelola, khususnya dalam hal keuangan Amal Usaha Muhammadiyah (AUM) setempat.
Guna mempersiapkan diri untuk menjadi yang terbaik, sekaligus menertibkan dan konsolidasi organisasi, PCM Tamiang memulai penerapan sentralisasi manajemen keuangan itu. "PCM Tamiang mulai memberlakukan pengelolaan keuangan satu pintu. Artinya, keuangan semua amal usaha yang ada di lingkungan PCM Tamiang dikelola terpusat pada satu pintu," ujar Ahmad Hanif ZD, salah seorang alumni Madrasah Muallimin Muhammadiyah Tamiang, membuka diskusi di pelataran digital para alumni madrasah itu.
AUM PCM Tamiang yang agak menonjol saat ini adalah bidang pendidikan, yakni Madrasah Ibtidaiyah Muhammadiyah (MIM) yang menjadi sekolah favorit dengan jumlah murid mencapai seribuan orang, Madrasah Tsanawiyah Muhammadiyah (MIM), dan Madrasah Aliyah Muhammadiyah (MAM) yang terintegrasi ke dalam Madrasah Muallimin Muhammadiyah atau Pondok Pesantren Muhammadiyah Tamiang Ujunggading.
Hanif berpendapat, dengan model sentralisasi ini AUM diharapkan dapat dikelola lebih baik. "Kini AUM bidang pendidikan di Cabang Tamiang sudah meraih kepercayaan masyarakat. Buktinya, selain MIM yang ramai murid, kini disusul pula oleh MTsM," katanya.
Ketua Lembaga Pengembangan Cabang dan Ranting (LPCR) PDM Pasbar Ardinan yang juga alumi Muallimin Tamiang pada beberapa kesempatan menegaskan, kini memang sudah saatnya cabang dan ranting Muhammadiyah dikelola profesional, termasuk dalam hal ini pengelolaan keuangan amal usaha secara terpusat, sebagaimana yang telah dilakukan PCM Kinali dan mulai diterapkan PCM Tamiang.
Afdol Lubis yang saat ini berkhidmat di Universitas Muhammadiyah Hamka (Uhamka) Jakarta, menyatakan sepakat dan mendukung manajemen keuangan satu pintu untuk AUM di Cabang Tamiang tersebut. Dia juga menyarankan, agar program itu memiliki standar yang jelas, sehingga dengan profesional dan akuntabel bisa menjadi lebih maju.
"PCM Tamiang sudah memulai untuk mengembangkan Pesantren Muallimin sejak dari MIM, MTsM dan MAM dibuktikan dengan pengelolaan keuangan satu pintu," timpal Farid Makruf Sihaloho, alumni Muallimin yang kini menjadi salah seorang pimpinan di PCM Tamiang dengan Ketua Irham Lubis. Irham adalah guru dan bagian dari keluarga besar Madrasah Muallimin Tamiang itu.
Indra Lubis, alumni Muallimin yang kini menjadi praktisi lembaga pendidikan swasta menegaskan, langkah perbaikan dari manajemen, termasuk keuangan, PCM Tamiang layak diacungi jempol. "Saya kira memang suatu keniscayaan, di usia Muallimin Tamiang yang tidak muda lagi. Saya sebagai praktisi sekolah swasta, kalau boleh beri sedikit saran, mungkin ada manfaat untuk peningkatan AUM kita ini ke depan," ucapnya.
Dia menyarankan, perlu dilakukan penajaman visi dan misi, peningkatan biaya SPP dengan tetap memperhatikan anak kurang mampu terutama di MIM, peningkatan SDM dengan pelatihan rutin, supervisi yang ketat terhadap pembelajaran.
Khusus untuk MIM juga, sebutnya, gaji guru ditingkatkan sehingga guru bisa diberi target capaian tentang kualitas, guru nahwu shorof yang betul-betul berkompeten sehingga tamat MA out put-nya mampu membaca dan paham kitab kuning, perlu disiapkan pemetaan bakat dan potensi siwa untuk memenangkan olimpiade sains/olahraga dan iven yang ada di tingkat daerah dan nasional, serta guru harus sesuai dengan kompetensinya.
BACA JUGA : Mengiringi Safari Konsolidasi LPCR PWM Sumbar ke Pasaman Barat
MIM Muhammadiyah Tamiang Membanggakan
Diskusi alumni Muallimin Muhammadiyah Tamiang di pelataran digital, terkait mulai diterapkannya sentralisasi keuangan AUM di cabang tersebut, belum berakhir hingga di sini.
Talkisman Tanjung, salah seorang alumni yang terbilang senior menyatakan, hal yang paling urgen untuk memajukan AUM, kita harus punya road map (peta jalan) terlebih dahulu. Barangkali, sebutnya, kita bisa menjadikan road map yangg dibuat Majlis Dikdasmen Pimpinan Pusat Muhammadiyah, dengan Peta Jalan Pendidikan Muhammadiyah hingga tahun 2045.
"Hal ini penting, di saat kepala sekolahnya berganti, atau pimpinan pesantrennya berganti, maka lembaga pendidikan ini tidak kehilangan arah, dan tidak ditukar arahnya oleh pejabat yang baru, karena kita sudah punya peta jalan hingga 2045," tulisnya.
Talkisman juga menyarankan, AUM pendidikan di Tamiang harus punya Rencana Anggaran Pendapatan Belanja (RAPB) yang ril, sehingga bisa jadi acuan oleh PCM, baik dalam hal mengelola sumber-sumber pendapatan maupun mengatur belanja dengan efektif dan efisien. Pihak sekolah, tegasnya, tinggal menjalankan.
"Saya yakin PCM Tamiang punya basic skill yang handal untuk hal ini. Dari dulu AUM yang dikelola sudah punya sumber dana yg jelas. Ada dana produktif, ada sumbangan donatur dan ada bantuan pemerintah, seperti dana BOS dan sebagainya. Nah, donatur yang aktif, kemudian yang mungkin untuk diperluas donaturnya, seperti menggali dan melibatkan potensi alumni," ujarnya.
Hanif yang juga merupakan anggota pimpinan di PCM Tamiang menyatakan, selama ini PCM Tamiang dan pengelola pendidikan sangat banyak menerima sumbangan pemikiran dari alumni. Tentu saja, katanya, ini memperkaya dan mempertajam visi dan perencanaan pengembangan ke depan. Komitmen yang besar, imbuhnya, juga harus dibarengi dengan anggaran yang besar.(MUSRIADI MUSANIF)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar