URUN REMBUG DI MEDIA SOSIAL SOAL
SOLUSI MACET PADANGPANJANG-BUKITTINGGI
PADANGPANJANG, POTRETKITA.net - Bila tidak bisa lagi digunakan untuk jalan kereta api, sebaiknya rel dan bekas jalan kereta api itu diubah saja jadi jalan raya. Ini sangat membantu mengatasi macet akut di jalan nasional Padangpanjang-Bukittinggi.
Komisi PT KAI (Persero) Endang Tirtana |
Tapi ada juga gagasan, aktifkan saja kembali layanan kereta api untuk transportasi publik di jalur Padang-Padangpanjang-Bukittinggi-Payakumbuh. Cuma banyak yang berpendapat itu tak mudah. Reaktivasi itu prosesnya rumit dan butuh biaya besar, jauh lebih besar dari mengubah jalur kereta api itu menjadi jalan taya.
"Aktivitasi rel kereta api menjadi tanggungjawab Kementerian Perhubungan. Pemprov Sumbar harus aktif berkomunikasi dan jemput bola. Jenis rel yang digunakan di Lembah Anai arah Padangpanjang dan Bukittinggi itu adalah rel bergerigi, produksi Swiss dan dibangun pada zaman Belanda," komentar Komisaris PT Kereta Api Indonesia (KAI) Persero; Endang Tirtana.
Dengan demikian, kata Si Anak Kampoeng itu, seluruh rel yang membentang saat ini harus diganti. Biaya penggantiannya tentu tidak sedikit. Makanya, sebut Endang, perlu keseriusan semua pihak di Sumbar untuk membangun komunikasi dengan pemerintah pusat. "KAI hanya operator."
SN Hamdi, salah seorang pemuka masyarakat Kota Padangpanjang, memang berpendapat, menghidupkan kembali kereta api di jalur Padang-Padangpanjang-Bukittinggi-Payakumbuh termasuk hal yang sulit dilakukan, bahkan bisa dikatakan mustahil.
BACA JUGA : Menghindar dari Macet Kotobaru Malah Terperangkap Macet di Kotolaweh
Bangunlah Jalan Raya di Bekas Rel Kereta Api yang tak Terpakai itu
Butuh Jalan Alternatif Tambahan untuk Atasi Macet Kotobaru
"Di jalur Kayutanam-Pariaman saja nombok terus. Pariaman-Padang masih disubsidi, padahal inilah jalur yang paling feasible. Jadi, ya lupakanlah. Keculi untuk jalur dalam kota," sebutnya.
Dosen Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Sumatera Barat Surya Eka Priani menilai, membangun jalan raya di atas bekas jalan kereta api Padangpanjang-Bukittinggi-Payakumbuh perlu dikaji ulang. Pasalnya, kata dia, lebar efektif jalur kereta api itu tidak mencukupi untuk dibangun atau dijadikan jalan raya.
Lantaran letaknya bersisian dengan jalan nasional yang ada saat ini, menurutnya, maka tetap saja akan memicu kemacetan dengan titik macetnya di sekitaran Pasar Kotobaru. Jadi, tegas Eka, solusinya memang harus membuka jalan baru.
Pemuka masyarakat Nagari Kotolaweh, Kecamatan X Koto; Mirzal Zaini Ismael berpendapat, Pemkab Tanah Datar sejatinya bisa bermain cantik dan sambil menyelam minum air. Maksudnya, kata dia, pemda meminta kepada pemerintah pusat agar dilakukan peningkatan jalan-jalan alternatif yang sudah ada.
Bila itu yang dilakukan, Mirzal optimis, selain terselesaikannya masalah macet akut di jalan nasional Padangpanjang-Bukittinggi, juga berdampak positif terhadap usaha meningkatkan perekonomian masyarakat nagari yang dilaluinya.
Apalagi, imbuhnya, lembah Marapi dan Singgalang itu sangat indah dan berpotensi di sektor pariwisata. "Di masa yang akan datang posisinya kian strategis, menjadi pendukung sekaligus pesaing Bukittinggi yang kini sudah sangat penuh, terutama di akhir pekan dan hari-hari libur. Jadikanlah prioritas pelebaran dan peningkatan status jalan-jalan alternatif itu," sebutnya.(mus)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar