TANAH DATAR, POTRETKITA.net - Dua aplikasi layanan publik diluncurkan di Kabupaten Tanah Datar. Namanya Siputar dan Sidinda. Siputar diresmikan Bupati Eka Putra, sedangkan Sidinda diluncurkan Wakil Bupati Richi Aprian.
Bupati dalam sambutannya mengatakan, ada banyak persoalan yang dihadapi dalam upaya menekan angka pengangguran, menciptakan lapangan usaha baru, dan mewujudkan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) yang kuat.
“Tanah Datar punya program unggulan menumbuhkan seribu wirausaha baru, serta perluasan lapangan kerja berbasis pertanian, industri, dan UMKM,” kata Bupati Eka Putra, awal pekan ini di Batusangkar, saat menghadiri kegiatan Pelatihan Legalitas Usaha Bagi UMKM se-Tanah Datar.
Kegiatan itu juga diserangkaikan dengan launching aplikasi Siputar, yakni Sistem Pemberdayaan Pelaku UMKM Kabupaten Tanah Datar. Acara itu turut dihadiri Kepala Dinas PMPTSP Tenaga Kerja Zarratul Khairi, Kepala Dinas Kominfo Yusrizal, Wakil Ketua Dekranasda Ny. Patty Richi Aprian, dan lain-lain.
Kegiatan pelatihan, berlangsung 18-22 Juli 2022 yang diikuti 25 pelaku UMKM yang belum punya P-IRT dan Nomor Induk Berusaha (NIB), terutama yang bergerak di bidang industri makanan, dengan narasumber dari Balai POM Sumbar, Dinas Kesehatan, Dinas Pelayanan Terpadu SatuPintu dan Tenaga Kerja, serta Dinas Koperindag Tanah Datar.
Bupati mengatakan, berbagai program pembinaan dan pelatihan dilakukan pemerintah daerah, dalam usaha menumbuhkan seribu wirausaha baru. Mengingat pelatihan ini targetnya adalah mengembangkan usaha yang berorientasi legalitas, seperti memiliki P-IRT dan NIB, maka setelah mengikuti pelatihan, para peserta diharap dapat mengurusnya, sehingga membuka kesempatan, usaha mereka jadi lebih berkembang di masa mendatang.
“Memang, masih banyak UMKM yang terkendala dalam pengurusan legalitas. Dengan adanya aplikasi Siputar, kita berharap semuanya bisa menjadi lebih mudah. Lakukan koordinasi dengan instansi terkait dalam pengurusan legalitas itu,” sebut bupati.
Untuk saat ini, tegas Eka, hal terpenting adalah bagaimana upaya agar penjualan meningkat, produk berkualitas bagus, punya izin-izin yang diperlukan, serta program pemasaran yang jelas. Hal tersebut bisa didapat dengan pelatihan. Makanya, sebut bupati, peserta diharap dapat mengikutinya dengan baik.
SIDINDA
Sementara itu, di Aula Kantor BupatiTanah Datar; Pagaruyuang, juga dilakukan launching aplikasi bernama Sidinda; yakni Sistem Informasi Pengendalian Inflasi Daerah yang dilakukan Wakil Bupati Richi Aprian.
Di kesempatan itu juga ditandatangani Komitmen Bersama Kepala Perangkat Daerah untuk menerapkan aplikasi itu. Ada 16 kepala perangkat daerah yang terkait langsung dengan aplikasi itu.
Wabup mengapresiasi, program kolaborasi pengendalian dan sistem informasi pengendalian inflasi itu, karena dipandang sebagai inisiatif dan program inovasi yang baik, sebagai usaha meningkatkan kinerja Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID).
“Program ini diharap dapat meningkatkan kinerja TPID, baik dari segi proses maupun program unggulannya, sebagai usaha mendukung ketersediaan pasokan, keterjangkauan harga, kelancaran distribusi, dan komunikasi yang efektif. Namun yang terpenting, bagaimana kita bisa meningkatkan kemampuan untuk membeli,” kata wabup.
Aplikasi Sidinda disebut-sebut dapat memantau informasi harga pada tingkat produsen dan pasar. Wabup meminta kepala perangkat daerah agar memanfaatkan aplikasi itu dengan sebaik-baiknya, sehingga menjadi referensi dalam mengambil kebijakan untuk mengendalikan inflasi.(musriadi musanif)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar