Pesona Masjid Agung Syahrun Nur di Ibukota Tapsel - Potret Kita | Ini Beda

Breaking

Post Top Ad

Post Top Ad

07 Agustus 2022

Pesona Masjid Agung Syahrun Nur di Ibukota Tapsel

TAPSEL, POTRETKITA.net - Melakukan perjalanan jarak jauh via darat, memerlukan kecermatan dan ketelitian dalam memilih tempat beristirahat. Bagi warga Sumatera Barat, banyak hal yang menjadi pertimbangan, ketika melakukan perjalanan dari Bukittinggi ke Medan via Jalan Lintas Tengah Sumatera.

twitter JP Situmeang


"Faktor kebersihan dan kehalalan menjadi pertimbangan utama. Setelah itu baru panoramanya," sebut Fatra Edialis, warga Kota Padang Panjang yang beberapa waktu lalu melakukan perjalanan menuju Sidikalang dari Bukittinggi, melewati Sipirok, Tarutung, dan Dolok Sanggul.


Agar pesyaratan utamanya dapat terpenuhi, ujarnya, maka perlu dilakukan pengaturan jam keberangkatan dan kalkulasi tempat-tempat istirahat. Dari pengalamannya, keberangkatan paling ideal itu adalah pukul 06.00-07.00 WIB dari Padang Panjang atau sesudah sarapan, sehingga pas tiba di Panyabungan, ibukota Kabupaten Mandailing Natal, tepat masuk waktu Shalat Zuhur dan makan siang.


Setelah itu, ujarnya, kita akan tiba di Sipirok, ibukota Kabupaten Tapanuli Selatan, sekira pukul 16.00 WIB atau saat masuknya waktu Shalat Ashar. Nah, melintasi jalan nasional dari Padangsidempuan ke Tarutung via Sipirok amatlah melelahkan. Jalannya penuh lika-liku. Terkadang menanjak. Pada waktu lain menurun tajam.


Tapi ada pesona luar biasa pengobat lelah di lintasan. Selain udara segar, terkadang terasa dingin menusuk tulang, Anda tentu akan bertemu pula pemandangan indah yang menyejukkan. Klimaksnya terletak sekitar lima kilometer menjelang Sipirok, bila Anda datang dari arah Kota Padangsidempuan.


Lepaskanlah pandangan ke arah perbukitan, persis di sebelah kiri. Di sana akan terlihat banyak bangunan megah. Itulah dia kantor-kantor dinas di lingkungan Pemkab Tapanuli Selatan. Tapi tunggu dulu! Pertama kali mata Anda akan tertumbuk ke sebuah bangunan indah dan megah; Masjid Agung Syahrun Nur Tapanuli Selatan.


Sejak diresmikan Bupati Tapanuli Selatan H. Syahrul M. Pasaribu, Jumat (22/1/2021), setiap saat masjid yang terletak di Desa Kilang Papan itu ramai dikunjungi, baik warga tempatan maupun masyarakat dari berbagai kota kabupaten di Sumatera Utara. Bahkan, masyarakat dari Padang, Pasaman, dan Pasaman Barat juga banyak yang berkunjung ke sini.


Saat penulis mampir untuk Shalat Ashar di masjid itu beberapa hari lalu, pengunjung sedang ramai-ramainya. Puluhan mobil, mungkin juga ratusan, memadati areal parkir yang lapang. Itulah kendaraan pengunjung yang ingin menikmati keindahan rumah ibadah umat Islam tersebut.


Berwudhuk menggunakan air yang mengalir sangat lancar di komplek masjid itu amatlah menyejukkan. Airnya dingin bak salju. Itu sepadan dengan udara Sipirok yang sejuk.


Selain tempat menunaikan shalat, beberapa ruangan di komplek masjid juga disediakan untuk keperluan umat, di antaranya kantor Majlis Ulama Indonesia (MUI) Kabupaten Tapanuli Selatan, Monumen Dana Rakca, dan Minumen Pena Emas yang diraih Pemkab Tapanuli Selatan sebagai penghargaan pengelolaan keuangan daerah.


Masjid itu mulai dibangun pada April 2018 dengan luas bangunan tiga ribu meter persegi. Arsirekturnya bergaya Turki dan Timur Tengah yang dipadu-padankan dengan arsitektur lokal. Masjid mampu menampung 2.350 jemaah untuk menunaikan shalat. Daya tampung parkirannya diperkirakan mencapai 222 unit kendaraan roda dua dan roda empat.


Masjid ini menjadi kebanggaan bagi masyarakat Tapanuli Selatan, karena menjadi pusat siar Islam. Bangunannya memiliki satu kubah masjid dengan empat menara, serta banyaknya ornamen campuran Turki, Timur Tengah dan lokal menambah kemegahannya. Di dalam masjid terlihat ukiran indah kaligrafi yang menempel pada kubah, serta ukiran kaligrafi pintu Kabah di depan mihrab.


Sungguh! Setelah setahun diresmikan penggunaannya. Magnet masjid ini sangat luar biasa.(MUSRIADI MUSANIF)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Post Top Ad