CIANJUR, potretkita.net - Angka korban meninggal dunia yang sudah ditemukan, akibat gempa bumi Cianjur Magnituo 5,5 pada Senin (21/11) terus merangkak naik, seiring dengan penemuan jenazah korban.
BNPB.GO.ID |
Tim gabungan, menurut Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Letjen TNI Suharyanto, sudah menemukan 310 orang korban meninggal dunia, sementara yang sedang dalam pencaria sedikitnya ada 24 orang lagi, korban luka-luka 22.267 orang, dan penduduk yang mengungsi tercatat 73.525 jiwa di 16 kecamatan.
Kerusakan bangunan yang sudah terdata meliputi 363 sekolah, 144 tempat ibadah, rumah rusak 56.311 unit dengan rincian rusak berat 22.267 unit, rusak sedang 11.836 unit dan rusak ringan 22.208 unit.
"Korban yang berhasil ditemukan hari ini berjumlah 17. Bersamaan dengan itu, tim DVI Polri, Basarnas dan Pusat Krisis Kemenkes berhasil mengidentifikasi 21 jenazah dari data puskes dan desa, termasuk mendapatkan identitas dari korban jiwa yang sudah dikebumikan keluarga, sehingga total korban meninggal 310 jiwa," jelasnya Sabtu (25/11), pada jumpa pers yang digelar di Posko Cianjur, Provinsi Jawa Barat.
Terkait target pencarian korban hilang, Suharyanto menegaskan, akan mencari sampai orang yang terdata hilang berhasil ditemukan. "Sampai orang terakhir, tidak ada penurunan semangat, kekuatan, sarana prasarana, karena keselamatan rakyat untuk hukum tertinggi," ujarnya, sebagaimana dirilis pada laman resmi BNPB.go.id.
Kepala Pusdatin Kebencanaan BNPB Abdul Muhari menginformasikan pula, memasuki hari keenam penanganan darurat pascagempa Cianjur. BNPB terus membantu logistik dalam mendukung kebutuhan warga terdampak. Bantuan ini berupa makanan dan non-makanan.
BERITA TERKAIT
- Bencana Lanjutan Gempa Cianjur Perlu Diwaspadai
- Sumbar Kirim Rendang ke Cianjur
- Presiden ke Cianjur Lewat Jalan Darat
Berdasarkan data BNPB, Jumat (25/11) pukul 18.00 WIB, bantuan yang didistribusikan berupa sembako sebanyak 3.000 paket, selimut 6.000 lembar, matras 5.000, air garam 500, hygiene kits 1.000, kasur 500, velbed 275, tenda pengungsi ukuran 2 x 2 m, 200 set dan genset 10. Bantuan tersebut telah terdistribusi pada daerah-daerah terdampak gempa bumi di Kabupaten Cianjur.
Per Sabtu (26/11) ini, BNPB kembali mengirimkan dan mendistribusikan bantuan logistik berupa tenda pengungsi sebanyak 30 unit, tenda gulung 1.000, sembako 2.000 paket, selimut 5.000, matras 5.000 dan hygiene kits 2.000.
Kepala BNPB mengantarkan langsung paket-paket logistik berupa makanan siap saji untuk keluarga untuk 3 hari serta selimut dan matras. Paket-paket logistik keluarga ini didistribusikan menggunakan motor berjumlah 50 unit yang bisa melakukan pengantaran hingga 3 sorti per hari.
BNPB juga telah mengalokasikan dua belas tenda untuk mendukung penanganan medis di dua rumah sakit di Cianjur, yaitu Rumah Sakit Umum Daerah Sayang Cianjur sembilan tenda dan Rumah Sakit Dr. Hafiz Cianjur sebanyak tiga tenda serta dilengkapi dengan toilet portable.
Tenda tersebut dipergunakan untuk keperluan Unit Gawat Darurat, Intensive Care Unit, penanganan kebidanan, rawat inap pria dan rawat inap wanita, serta perawatan umum. Pengerahan tenda BNPB akan terus dilakukan untuk kebutuhan penanganan bencana di Cianjur lainnya, seperti tenda pengungsian, tenda relawan, tenda logistik dan untuk penanganan medis.
PLATFORM DIGITAL
Sementara itu, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil akan meluncurkan platform digital Pisodapur atau Pusat Informasi dan Koordinasi Gempa Cianjur, guna memenuhi berbagai kebutuhan logistik warga secara masif dan terukur.
Dengan Pisodapur itu, ujarnya, sistem menjadi terpusat dan diharapkan mampu menyuplai kebutuhan warga Cianjur korban gempa bumi dengan cepat dan tepat sasaran.
"Kita sedang siapkan pusat data, namanya Pisodapur (Pusat Informasi dan Koordinasi Gempa Cianjur). Nah, nanti data, foto bantuannya seperti apa termasuk kebutuhan logistik, kelebihan dan kekurangan apa saja nanti muncul di situ," kata Ridwan,saat konferensi pers di Pendopo Kabupaten Cianjur, Jumat (25/11/2022).
Pisodapur nantinya bisa diaplikasikan juga untuk membantu korban bencana yang lain, bukan hanya di Cianjur.
Kang Emil menilai semua permasalahan akan secara bertahap diselesaikan apabila sesuai dengan data. Untuk itu, hadirnya Pisodapur akan melengkapi apa-apa saja yang dibutuhkan warga, dan juga ada progresnya.
"Di sana ada berbasis peta, butuh apa nanti muncul. Kalau warna merah masih berbentuk laporan, kalau kuning sudah ada yang bertindak, kalau sudah hijau tindakan sudah deliver ," ujarnya, dikutip dari jabarprov.go.id, Sabtu (26/11) malam.
Mengawali kerja lapangan di Cianjur, Ridwan didampingi Dubes Malaysia untuk Indonesia menyerahkan bantuan sebesar Rp750 juta kepada Bupati Cianjur Herman Suherman.
"Kami kedatangan Dubes Malaysia pemberi bantuan kurang lebih Rp750 juta, dari warga Malaysia yang ikut merasakan dukacita untuk masyarakat Cianjur. Kemarin saya terima, dan sekarang diterima langsung oleh Pak Bupati," sebutnya.
GEMPA SUSULAN
Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami BMKG Dr. Daryono, pada akun pribadinya di platform twitter menjelaskan, aktivitas gempa susulan sudah meluruh. Hingga pukul 19.00 WIB, Sabtu (26/11), tercatat telah terjadi gempa susulan sejak gempa utama Magnitudo 5,6 sebanyak 259 kali.
Dua kali di antara gempa susulan itudapat dirasakan warga. Gempa susulan denan magnitudo terbesar adalah 4,2 dan terkecil 1,2. "BMKG akan terus memonitor aktivitas kegempaan pada seluruh jalur sesar aktif di Jawa Barat," katanya.
Terkait dengan banyaknya korban meninggal, Daryono menyebut, gempa tidak membunuh dan tidak pula melukai, tetapi bangunan roboh dan menimpa penghuni adalah penyebabnya.
Untuk itu, sebutnya, solusi utama mitigasi gempa adalah mewujudkan bangunan tahan gempa dengan struktur yang kuat, atau bangunan ramah gempa berbahan ringan.(*/mus)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar