SEMARANG, potretkita.net - Presiden Republik Indonesia Joko Widodo, Sabtu (3/12/2022), menghadiri Puncak Peringatan Hari Ulang Tahun ke-77 Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI), sekaligus Hari Guru Nasional Tahun 2022.
Kegiatan dipusatkan di Kota Semarang, Provinsi Jawa Tengah, dihadiri para guru bersama jajaran pimpinan PGRI, Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Nadiem Makarim, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, Plt. Wali Kota Semarang Hevearita Gunaryanti Rahayu, dan Ketua PGRI Provinsi Jawa Tengah Muhdi. Ketua Umum PGRI Unifah Rosyidi hadir secara virtual.
Presiden berharap para guru tetap konsisten berjuang untuk bangsa dalam menciptakan Sumber Daya Manusia (SDM) Unggul, dengan tiga komponen utama.
Komponen pertama adalah penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi serta peningkatan keterampilan teknis yang relevan dengan perkembangan zaman. Presiden menyebutkan, saat ini para guru diberikan kebebasan agar bisa beradaptasi dengan perubahan zaman yang sangat cepat.
BACA JUGA :
“Guru pun harus selalu meng-update informasi. Dan, proses yang terpenting dalam pengajaran menurut saya saat ini adalah bagaimana proses pengajaran itu agar anak memiliki daya kritis yang baik, sehingga fleksibilitas itu diperlukan. Tidak kaku, harus fleksibel, karena ilmunya berkembang sangat cepat sekali,” ujarnya, sebagaimana dirilis setkab.go.id.
Komponen kedua, mentalitas dan karakter. Presiden menekankan sikap santun, jujur, budi pekerti yang baik, peduli terhadap sesama, kerja keras, dan mampu bergotong-royong semakin penting untuk diajarkan dan harus terus dibangun.
“Karakter kebangsaan yang kuat, karakter yang Pancasilais, yang moderat, yang toleran, yang tahu mengenai Bhinneka Tunggal Ika, ini juga adalah sebuah keharusan,” tuturnya.
Komponen ketiga, kesehatan jasmani. Presiden menilai, penguasaan ilmu dan keterampilan yang tinggi yang dimiliki oleh peserta didik akan menjadi sia-sia jika kondisi fisik dan mentalnya tidak sehat.
“Saya ingin mengingatkan untuk kita semuanya, tugas kita adalah mencetak SDM yang unggul, yang unggul prestasi akademiknya, yang unggul keterampilannya, tetapi juga yang unggul karakter sosial dan kebangsaannya, dan unggul pula kesehatan raganya, harus komplet. Ini tugas berat Bapak-Ibu semuanya,” pungkas Presiden Jokowi.
Menurut presiden, di tengah arus perubahan yang sangat cepat, para guru dituntut untuk meningkatkan kapasitas, mampu beradaptasi dengan teknologi pendidikan yang semakin canggih, serta menguasai pengetahuan yang baru, menguasai keterampilan yang baru, yang relevan dengan tantangan dan kebutuhan, di dunia yang berubah sekarang ini sangat cepat sekali.(setkab.go.id; ed. mus)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar