PADANG PANJANG, potretkita.net - Secara nasional harga bahan kebutuhan pokok relatif terkendali dan cendrung stabil. Hal serupa juga ditemukan di Kota Padang Panjang, Provinsi Sumatera Barat.
BACA JUGA :
- Anggota DPR Nilai Pemerintah Gagal Urus Beras
- Jengkol untuk Batusangkar Didatangkan dari Aceh
- Kepala Daerah dengan Inflasi Tinggi tak Diizinkan ke Luar Negeri
- Inflasi Sumbar Tinggi
- Harga Beras di Sumbar Masih Termahal
Demikian terungkap dalam Rapat Koordinasi Pengendalian Inflasi, Senin (19/12), dipimpin Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian dan diikuti Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) se-Indonesia, dalam rangka menghadapi Hari Raya Natal Tahun 2022 dan Menyambut Tahun Baru 2023 (Nataru).
Rapat yang juga diikuti secara virtual itu, di Padang Panjang dilaksanakan di Aula Balaikota yang dihadiri Sekda Sonny Budaya Putra, bersama Forkopimda, pimpinan BPS, Asisten Bidang Perekonomian dan Pembangunan Ewasoska, kepala OPD, Kabag Perekonomian dan SDA Setdako Putra Dewangga, dan lain-lain.
Sekda melaporkan, secara umum perkembangan harga pangan di Kota Padang Panjang cukup terkendali, tidak ada gejolak yang berarti. Begitu juga dengan keadaan nasional, dalam menghadapi Nataru ketersediaan kebutuhan pokok masih sangat cukup.
Laporan dari Kementerian Perdagangan, Kementerian Pertanian dan Badan Pangan Nasional menyampaikan, ketersediaan bahan pokok dan pangan strategis masih sangat cukup. Produksinya di dalam negeri pun masih cuup aman, kendati ada beberapa bahan pangan yang harus diimpor.
Komoditas pangan yang ketersediaannya dicukupi dengan cara mengimpor itu adalah kedelai, bawang putih, daging sapi/kerbau, dan gula konsumsi. Sedangkan untuk telur ayam ras mengalami kenaikan harga, diperkirakan disebabkan oleh faktor cuaca.
Dilaporkan juga, Kota Padang Panjang selama lima minggu berturut-turut, menjadi daerah yang dinilai sudah melaksanakan enam upaya konkret pengendalian inflasi. Hanya dua kabupaten kota di Sumatera Barat, yaitu satu lagi Kabupaten Tanah Datar.
"Terdapat 112 Pemerintah Daerah yang sudah melakukan enam upaya konkret pengendalian inflasi. Ada beberapa solusi pengendalian inflasi ini di antaranya aktifkan TPID dan Satgas Pangan, komunikasi publik, BBM subsidi tepat sasaran ke masyarakat tidak mampu, laksanakan gerakan penghematan energi, gerakan tanam pangan cepat panen, laksanakan kerja sama antardaerah dan intensifkan jaring pengaman sosial," ujar Menteri Tito.(diskominfopp; ed. mus)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar