TANAH DATAR, potretkita.net - Pemerintah Kabupaten Tanah Datar memandang, perlu langkah antisipasi terpadu untuk mengurangi resiko bencana akibat erupsi Gunung Marapi.
BACA JUGA
- Terjadi Sembilan Kali Letusan dengan Durasi Bervariasi
- Begini Arahan PVMBG Terkait Erupsi Gunung Marapi
- Sejak 2011 Status Marapi Sudah Naik ke Waspada
Salah satu langkah ke arah itu, menurut Bupati Eka Putra, adalah dengan melaksanakan ronda bagi nagari-nagari terdekar Gunung Marapi yang terletak dalam wilayah Tanah Datar dan Agam itu.
"Semoga erupsinya segera berhenti. Kepada warga kita imbau untuk senantiasa waspada. Kalau diperlukan lakukan ronda malam," ujarnya.
Bupati juga meminta OPD terkait menurunkan tim untuk terus memantau kondisi Marapi, dan melakukan kajian kondisi terburuk serta melakukan antisipasinya.
"Camat di daerah yang berada di sekitar kawasan Marapi juga segera koordinasi dengan Forkopimca dan pemerintahan nagari. Segera siapkan Satgas PB Nagari dan Forum Relawan Penanggulangan Bencana," tegas Eka.
Saat ini Gunung Marapi berada pada status Level II atau Waspada, BKSDA mengeluarkan rekomendasi agar masyarakat di sekitar Gunung Marapi dan pengunjung atau wisatawan tidak diperbolehkan mendaki dan mendekat pada radius tiga kilometer dari puncak.
Sebagaimana diberitakan sebelumnya, Gunung Marapi yang terletak di Kabupaten Tanah Datar dan Agam, Provinsi Sumatera Barat, Sabtu (7/1/2023) mengalami erupsi. Durasi dan tinggi kolom abunya bervariasi. Ada yang teramati secara visual, ada juga yang tidak.
Pada Sabtu itu, sejak erupsi pertama pukul 06.11 WIB hingga pukul 18.30 WIB tercatat ada sembilan kali letusan. Status Marapi masih berada pada level II atau waspada. Masyarakat dihimbau untuk tidak terpancing isu-isu yang tidak bertanggung jawab.
Menurut catatan Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) terhadap aktivitas Gunung Marapi, peristiwa pertama terjadi pada pukul 06.11 WIB, dengan tinggi kolom abu teramati setinggi 300 meter di atas puncak, atau lebih kurang 3.191 meyer di atas permukaan laut.
Kolom abu teramati berwarna kelabu dengan intensitas tebal ke arah tenggara. Erupsi ini terekam di seismograf dengan amplitudo maksimum 13.4 mm dan durasi 45 detik.
Erupsi terakhir tercatat pada pukul 18.21 WIB. Visual letusan tidak teramati. Erupsi ini terekam di seismograf dengan amplitudo maksimum 5.1 mm dan durasi 62 detik.
Kejadian erupsi lainnya adalah pukul 17.15 WIB, 14.51 WIB, 12.30 WIB, 11.44 WIB, 11.35 WIB, 10.34 WIB, dan pukul 09.44 WIB.(mus)
UPDATE
Informasi yang dirilis Robert dari Pusdalops BPBD Tanah Datar pukul 08.20 WIB pada Ahad (8/1), berdasarkan publikasi magma.esdm.go.id dari PVMBG, terjadi 15 kal letusan pada periode pengamatan pukul 00.01-24.00 pada Sabtu, 7 Januari 2023.
GUNUNGAPI
Marapi (2891 mdpl),
Agam, Batusangkar,
Sumatera Barat
METEOROLOGI
Cuaca berawan, mendung, dan hujan. Angin bertiup lemah ke arah timur, tenggara, dan barat daya. Suhu udara 18.9-26.2 derjat celsius, kelembaban udara 62.5-90 persen, dan tekanan udara 681.8-682 mmHg. Volume curah hujan 2.8 mm per hari.
VISUAL
● Gunung jelas hingga kabut 0-III. Asap kawah nihil.
● Teramati 15 kali letusan dengan tinggi 200-300 m dan warna asap putih dan kelabu..
KEGEMPAAN
■ Letusan
(Jumlah : 15, Amplitudo : 1-23.4 mm, Durasi : 45-109 detik)
■ Hembusan
(Jumlah : 4, Amplitudo : 0.6-6 mm, Durasi : 33-41 detik)
■ Tornillo
(Jumlah : 1, Amplitudo : 6.2 mm, Durasi : 12 detik)
■ Tektonik Lokal
(Jumlah : 1, Amplitudo : 19.5 mm, S-P : 1.7 detik, Durasi : 20.8 detik)
■ Tektonik Jauh
(Jumlah : 4, Amplitudo : 1.7-35 mm, S-P : 11.7-26.2 detik, Durasi : 45-200 detik)
Tremor Menerus (Microtremor) terekam dengan amplitudo 0.5-3.7 mm (dominan 1.5 mm)
KETERANGAN LAIN
Nihil
TINGKAT AKTIVITAS
G. Marapi Level II (Waspada)
REKOMENDASI
Masyarakat disekitar Gunungapi Marapi dan pengunjung/wisatawan tidak diperbolehkan mendaki Gunungapi Marapi pada radius 3Km dari kawah/puncak.
PENYUSUN LAPORAN
Teguh Purnomo
SUMBER DATA
KESDM, Badan Geologi, PVMBG
Pos Pengamatan Gunungapi Marapi.***
Tidak ada komentar:
Posting Komentar