PAYAKUMBUH, potretkita.net - Bupati Tanah Datar Eka Putra mengakui, satu dari sepuluh program unggulannya di tahun 2022 belum membuahkan hasil maksimal, yakni program Makan Rendang alias melawan rentenir.
BUPATI TANAH DATAR BERSAMA BUPATI LIMAPULUH KOTA |
BACA JUGA
- Bupati Tanah Datar Tabuh Perang Melawan Rentenir
- Rentenir Adalah Wabah Perusak Ekonomi Rakyat
- Koperasi Seiring Sejalan dengan Program Makan Rendang
Bupati Eka juga menyampaikan hal itu, saat menginformasikan capaian program unggulan 2022, Sabtu (28/1), ketika memberi sambutan pada pengukuhan pengurus Ikatan Keluarga Tanah Datar (IKTD) Luhak Nan Bungsu Periode 2022-2027 dengan ketua umum Basri Latif Dt. Majo Basa.
"Ada satu dari sepuluh progulnya yang belum membuahkan hasil maksimal, yakni Progul Makan Rendang, yakni memaksimalkan semua usaha memberantas rentenir agar hilang di Tanah Datar.
Latar belakang progul ini, ujarnya, karena banyak masyarakat yang terlilit utang ke rentenir. Program ini bekerjasama dengan Bank Nagari. "Kami masih kalah bersaing dengan rentenir,” sebutnya.
Kendati demikian, Bupati Eka menegaskan, pihaknya akan terus memperbaiki semua hal terkait program tersebut. Insya Allah tahun ini, tegasnya, masyarakat akan mendapatkan pinjaman tanpa bunga, dalam jangka waktu dua tahun.
Terkait usaha meningkatkan pembangunan dan kesejahteraan masyarakat di kampung halaman, bupati mengajak semua perantau untuk bersinergi, sehingga terjadi percepatan pembangunan kampung halaman dan peningkatan kesejahteraan masyarakat.
“Peranan perantau dalam pembangunan kampung halaman sangat besar. Untuk itu, kami mohon kepada perantau jangan lupakan kampung halaman Saya mengajak mari kita sinergikan antara ranah dan rantau," ujarnya.
Menurut bupati, penduduk Kabupaten Tanah Datar lebih kurang sebanyak 380 ribu namun yang berada di rantau lebih satu juta jiwa, sehingga peran perantau sangat penting bagi Kabupaten Tanah Datar.
"Saya selalu menyampaikan, kalau perantau partisipasinya Rp500 ribu setiap bulannya kepada dunsanak yang ada di ranah, maka akan ada uang yang masuk ke Tanah Datar sekitar Rp2 triliun, dan ini jauh lebih besar dibandingkan dengan APBD Tanah Datar,” jelasnya.
Sekdako Payakumbuh Dafrul pada kesempatan itu menyatakan, pihaknya menyambut baik pengukuhan pengurus IKTD Luhak Nan Bungsu, dan berharap keberadaan organisasi ini mampu memberikan masukan dan saran kepada pemerintah untuk kemajuan Kota Payakumbuh ke depannya.
"Kami menyadari pertumbuhan ekonomi Kota Payakumbuh tidak terlepas dari partisipasi warga Tanah Datar yang ada di sini, oleh karena itu tidak salah rasanya kalau stabilitas pertumbuhan ekonomi Kota Payakumbuh ini juga berkat dari sumbangsih warga Tanah Datar yang ada disini," ujarnya.
Hal senada juga disampaikan Bupati Safaruddin. Menurutnya, kebersamaan antara Luhak Nan Tuo dan Luhak Nan Bungsu tidak dapat dipisahkan walaupun secara administrasi pemerintahan berbeda.
Sedangkan Ketua Umum IKTD Luhak Nan Bungsu Basri Latif Dt. Majo Basa, yang baru dikukuhkan menyampaikan, IKTD Luhak Nan Bungsu terbentuk atas inisiasi beberapa tokoh masyarakat Tanah Datar yang ada di Kota Payakumbuh dan Kabupaten Limapuluh Kota.
"Dari situ maka terbentuklah kepengurusan IKTD Luhak Nan Bungsu periode 2022-2027 yang baru saja dikukuhkan oleh Bupati Tanah Datar. Saat ini IKTD Luhak Nan Bungsu juga sudah memiliki akta notaris dan terdaftar di Kantor Kesbangpol Kota Payakumbuh dan juga Kabupaten Limapuluh Kota," terangnya.(prokopimtd; ed. mus)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar