TOBA, potretkita.net - Program pengembangan bawang merah di Kabupaten Toba amat menjanjikan. Selain lahannya yang sangat cocok, juga produksinya terbilang tinggi, sehingga berdampak terhadap peningkatan ekonomi petani.
BACA JUGA
- Hasil Bertanam Bawang Merah Sumbu Marapi 27 Ton/Hektar
- Nagari Pandai Sikek Jadi Sentra Bawang Merah Nasional
- Kasih Sidinda Sediakan Alat Pengering Bawang Merah
- Padangsidimpuan Berpotensi Jadi Sentra Bawang Merah
- Ketika Walikota Tergoda Selada
"Daerah Toba ini sangat cocok bertanam bawang merah. Hasilnya terbilang tinggi, sedangkan harganya di pasaran stabil. Jangka waktu panen bisa 70 hingga 80 hari," kata Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Toba TH. Sitorus, saat memberi laporan pada kegiatan pemberian bantuan bibit bawang merah untuk Kelompok Tani Sitonggi-tonggi dan beberapa keltan lainnya.
Bawang merah jenis biasa, ujarnya, hasil panenannya lima kali dari jumlah benih. Akab tetapi, bawang merah jenis Batu Ijo ini bisa mencapai 10-12 kali jumlah benih yang ditanam. Bila benih 100 kg, maka hasilnya minimal satu ton.
Pemberian bantuan bibit bawan merah itu, sebagaimana dirilis Dinas Kominfo Kabupaten Toba, merupakan bantuan dana Corporate Social Responsibility (CSR) Bank Sumut yang disalurkan melalui Cabang Balige.
Penyerahan bantuan benih bawang merah senilai Rp100 juta ini, dilakukan dalam acara sederhana bagi 16 kelompok tani Kabupaten Toba yang digelar di Desa Bonan Dolok I, Kecamatan Balige, Kabupaten Toba, Kamis (30/3/2023).
Bupati Toba Poltak Sitorus mengucapkan terima kasih kepada Pinca Bank Sumut di Balige Rudy Pardede. Sebelumnya, kata bupati, ada bantuan yang diberikan oleh bank daerah itu untuk pembangunan ruko di sekitar venue F1H20 di Balige.
"Kebutuhan masyarakat akan bawang merah saat ini di Kabupaten Toba masih minus 85 persen. Harapan kita nanti harus surplus bawang merah," katanya.(kominfotb; ed. mus)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar