JAKARTA, POTRETKITA -- Gempa bumi bekekuatan lebih dari Magnitudo 5, dalam rentang jarak waktu kurang dari sepuluh jam, menguncang Muko-muko, Provinsi Bengkulu, dan Gunung Kidul, Provinsi Daerah Isimewa Yogyakarta. Di beberapa lokasi, guncangannya dirasakan hingga IV MMI.
Masyarakat Muko-muko merasakannya hingga III MMI, Kota Bengkulu II-III MMI, Bengkulu Utara II MMI, dan Kepahiang I-II MMI.
Sementara itu, berselang beberapa jam kemudian, persisnya pukul 05.15 WIB, Senin (28/6), gempa terjadi di DI Yogyakarta dengan kekuatan Magnitudo 5,3 pada 8,49 LS 110m59 BT dengan kedalaman 48 kilometer. Pusat gempa berada di laut 55 kilometer barat daya Gunung Kidul.
Masyarakat Bantul dan Gunung Kidul merasakannya III-IV MMI, Sedangkan Purworejo, Trenggalek, Tulung Agung, Blitar dan Nganjuk III MMI, Sleman dan Yogyakarta II-III MMI, dan Klaten, Banjarnegara, Malang, dan Solo II MMI.
Kabid Mitigasi Gempa Bumi dan Tsunami Dr. Daryono di akun twitter-nya menulis, pemutakhiran data gempa Gunung Kidul itu menjadi Magnitudo 5,1. ''Melihat ground motion-nya yang kuat padahal magnitudonya relatif kecil dengan spektrum guncangan yang luas, tampaknya gempa ini berpusat di dalam lempeng pada kedalaman menengah, mirip gempa selatan Malang pada 10 April dan 21 Mei 2021,'' jelasnya.
Dijelaskan, gempa itu merupakan jenis gempa menengah akibat adanya deformasi atau patahan dalam Lempeng Indo-Australia yang tersubduksi ke bawah Pulau Jawa dengan mekanisme pergerakan naik-mendatar.(mus)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar