Berdasarkan data dari pihak wali nagari persiapan setempat, 255 rumah warga tersebut berada di tiga kejorongan di kecamatan itu, yakni Jorong Taming Batahan, Jorong Air Napal dan Jorong Kampung Baru. Selain merendam rumah warga, air juga merendam sekitar 55 hektare lahan pertanian warga.
Untuk di Jorong Air Napal, sebanyak 3 unit rumah rusak parah (hancur) akibat diterjang banjir, 93 rumah terendam, 1 buah polongan runtuh dan 30 hektare lahan pertanian warga terendam banjir. Selanjutnya, di Jorong Taming Batahan sebanyak 150 rumah terendam air dan 25 hektare lahan sawah juga ikut terendam. Kemudian, di Jorong Kampung Baru banjir juga membuat 2 rumah warga rusak ringan dan 12 unit rumah terendam banjir.
Selain itu, pekarangan rumah warga juga mengalami kerusakan akibat tanah longsor yang diakibatkan oleh banjir dari meluapnya Sungai Batang Batahan di Jorong Air Napal tersebut.
Di lokasi turut hadir tim TNI, Polri, BPBD, Dinkes, Dinsos, PU, PMI, pemerintahan nagari dan kecamatan untuk membantu dan mengevakuasi warga ke tempat pengungsian.
Personil gabungan reaksi cepat tanggap darurat bencana telah mendirikan dapur umum untuk kebutuhan warga jorong Aek Napal, Jorong Taming, dan jorong Kampung Baru Kecamatan Ranah Batahan yang berada di pengungsian.
Banjir juga melanda daerah tetangga Ranah Batahan, yakni kawasan pesisir barat Kabupaten Mandailing Natal (Madina), Provinsi Sumatera Utara. Ada ribuan rumah warga yang terendam banjir, di antaranya ditemukan di Kecamatan Ranto Baek, daerah yang berbatasan langsung dengan Ranah Batahan. Kecamatan terendam lainnya adalah Batang Natal, Sinunukan, Natal, Lingga Bayu, Siabu, Muara Batang Gadis, Batahan.(*/mus/foto diskominfo pasbar)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar