SURABAYA, POTRETKITA.net - Dua tahun lebih, pandemi Covid-19 membuat banyak perguruan tinggi mengalami ke guncangan manajemen, dan pemotongan anggaran.
Bahkan, ada juga perguruan tinggi yang melakukan pembayaran gaji 50 persen hingga 70 persen. Ada yang mengalihkan manajemennya kepada lembaga yang lebih kuat.
Hal itu berbeda dengan Universitas Muhammadiyah Surabaya (UM Surabaya) yang tetap memiliki kestabilan manajemen, melanjutkan pembangunan, membayar gaji dosen dan karyawan tetap utuh. Hal ini karena kita tetap istiqomah dan menyadari, bahwa amal usaha Muhammadiyah adalah tulang punggung persyarikatan untuk menfasilitasi dan menggerakkan lajunya perjalanan dakwah persyarikatan.
Hal ini diungkapkan oleh Sukodiono, rektor Universitas Muhammadiyah Surabaya dalam silaturahmi dengan Lembaga Dakwah Khusus Pimpinan Pusat Muhammadiyah dan LDK PWM Jawa Timur di ruang kerja beliau Lantai 12 Tower Tauhid. UM Surabaya sangat peduli dengan gerakan persyarikatan semenjak dari organisasi otonom IPM, IMM, NA, Pemuda Muhammadiyah, Tapak Suci Putra Muhammadiyah, Hizbu; Wathan. Muhammadiyah dan Aisyiyah Ranting, Cabang Daerah dan Wilayah.
Silaturahmi dipimipin oleh M.Ziyad yang juga diikuti oleh Arifin, Agustrisundani, Mufid, Suhardin, Tohirin, Tulus dan Kamarul.
Dalam kesempatan silaturahmi ini Ziyad menyampaikan selamat kepada rektor atas ulang tahun UM Surabaya dengan sejumlah prestasi dalam kepemimpinan rektor dan meminta sinergitas terhadap pengiriman Dai untuk daerah terluar, terdepan dan tertinggal.
Ziyad mengungkapkan betap dahsyatnya tantangan dalam penyelenggaraan dakwah di daerah tiga T. Sekarang tengah mengembangkan dakwah komunitas. Satu pekanbaru di Surabaya ini bersama LDK PWM Jawa Timur berusaha untuk membukukan penyelenggaraan dakwah komunitas untuk bahan literasi generasi millenial.(SUHARDIN)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar