Geopark Singkarak Masa Depan Pariwisata Sumbar - Potret Kita | Ini Beda

Breaking

Post Top Ad

Post Top Ad

08 Juni 2022

Geopark Singkarak Masa Depan Pariwisata Sumbar

TANAH DATAR, POTRETKITA.net - Kepariwisataan menjadi sektor andalan dan unggulan Provinsi Sumatera Barat. Ke depan, Geopark Singkarak diharap menjadi plusnya kepariwisataan di Ranah Minang, karena akan lebih menguntungkan, dan diyakini dapat menjadikan wisatawan menginap lebih lama.


“Dalam pengembangan pariwisata minat khusus, seperti Geopark Singkarak, kita berharap wisatawan bisa tinggal lebih lama di geosite yang mereka kunjungi. Kalau lama tinggal, mereka juga akan membelanjakan uang lebih banyak pula,” ujar Kepala Bidang Destinasi dan Industri Pariwisata pada Dinas Pariwisata Sumbar Doni Hendra, Rabu (8/6), di Batusangkar.

 

Doni mengatakan hal itu, saat memberi arahan pada kegiatan Sosialisasi Geopark Ranah Minang, yang diikuti pelaku dan pengamat kepariwisataan se-Kabupaten Tanah Datar, dalam rangka mempersiapkan elemen-elemen masyarakat mewujudkan Geopark Singkarak.

 

Saat ini, katanya, Sumbar sudah memiliki tiga geopark nasional, yakni Geopark Silokek, Sawahlunto dan Geopark Ngarai Sianok Maninjau. Pemprov Sumbar bersama sejumlah pemkab kota, imbuhnya, sedang berjuang untuk ditetapkan menjadi geopark nasional pula, yaitu Singkarak, Harau, Talamau dan Solok Selatan. Sementara itu Dharmasraya dan Pasaman, merupakan daerah yang berpotensi dicalonkan untuk juga ditetapkan sebagai geopark nasional.

 

Menurutnya, bila Geopark Singkarak nanti sudah berhasil diwujudkan, maka destinasi wisata Tanah Datar tidak lagi hanya Istano Basa Pagaruyuang, tetapi diperkaya dengan geosite atau objek-objek wisata berbasis geopark atau taman bumi. Geopark, sebutnya, dapat dikembangkan dengan maksimal, karena geosite atau destinasinya mencakup geologi, flora, fauna, budaya yang ditatakelola dalam pilar konservasi, edukasi, dan meningkatkan pendapatan masyarakat.

 

Dia berharap, dengan intensifnya dilakukan sosialisasi, masyarakat akan jadi paham tentang betapa pentingnya pembangunan kepariwisataan berbasis geopark.

 

Kepala Dinas Pariwisata Pemuda dan Olahraga (Parpora) Kabupaten Tanah Datar Agung Indriyanto, saat tampil sebagai narasumber pada sosialisasi itu menegaskan, kebijakan dan strategi pariwisata Tanah Datar berakar dari masyarakat, berkelanjutan, dan pariwisata iven. Itu artinya, kata dia, warga harus menjadi subjek pariwisata, memastikan keberlanjutan budaya lokal, habitat alam dan keanekaragaman hayati.

 

“Potensi Singkarak itu luar biasa, keragaman hayati, geoparknya juga unik. masuk kawasan strategis pariwisata nasional, lokasinya strategis, kuliner khas.  Tantangannya adalah bagaimana meningkatkan jumlah kunjungan, lama tinggal, dan meningkatkan jumlah uang yang dibelanjakan wisatawan di objek wisata,” ujarnya.

 

Sekretaris Umum Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) Sumbar yang juga merupakan dosen perambangan STTIND Padang Ahmad Fadhly, dalam paparannya menjelaskan, Geopark Singkarak merupakan objek alam yang berdiri bersama ketagaman hayati, flora fauna, dan budaya masyarakatt setempat.

 

“Danau Singkarak bukanlah buatan atau aktifitas tambang, Singkarak adalah proses alam dan patahan bumi, dalam hal ini Sumatera. Kendati rawan gempa, tapi bila dipadu dengan kearifan lokal, maka geosite yang ada di sekitarnya jadi cocok dijual, geosite mencakup danau, air terjun, ngarai dan ngalau,” jelasnya.

 

Untuk pengembangan geosite yang akan dijual ke wisatawan, menurutnya, perlu partisipasi masyarakat, amenitas, infrastruktur, data ilmiah, sistem informasi, dukungan pemda, swasta, perguruan tinggi, badan pengelola, dan branding.(musriadi musanif)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Post Top Ad