PADANG PANJANG, POTRETKITA.net - Berbagai inovasi dalam manajemen organisasi sudah dilakukan sejak berdiri hingga kini. Itulah salah satu sebab, kenapa Muhammadiyah bisa bertahan hingga usia lebih dari satu abad.
KH Mas Mansyur.(m.oase.id) |
Inovasi manajemen yang sangat populer adalah 12 Langkah Muhammadiyah yang dirumuskan pada masa kepemimpinan KH. Mas Mansyur tahun 1938-1940. 12 Langkah Muhammadiyah adalah sebuah gagasan dalam pergerakan organisasi Muhammadiyah, yang muncul karena ketidakpuasan angkatan muda terhadap kepemimpinan pengurus pusat.
Dengan langkah tersebut, pimpinan dan warga Muhammadiyah mendapatkan pegangan yang sesuai dengan perkembangan zaman. Berikut ini sejarah perumusan 12 Langkah Muhammadiyah, dengan penafsirannya. Dirangkum dan dikutip dari sumber-sumbe akurat dan terverifikasi oleh M. Edrison Kamil, salah seorang kader Muhammadiyah yang berdomisili di Jakarta.
Sumber utamanya adalah buku Mas Mansur menjelaskan 12 Tafsir Langkah Muhammadiyah sebagai berikut
1. Memperdalam Masuknya Iman
Hendaklah iman itu ditablighkan dengan seluas-luasnya dan diberi riwayat, serta dalil buktinya. Iman perlu dipengaruhkan dan digembirakan sampai ke darah daging hingga masuk ke dalam tulang sumsum dan di hati sanubari, serta kepada seluruh warga Muhammadiyah.
2. Memperluas Paham Agama
Hendaklah paham agama yang sesungguhnya dan dibentangkan dengan arti yang seluas-luasnya, pemahaman keagamaan dapat diujikan dan dibandingkan sehingga warga Muhammadiyah dan warga non Muhammadiyah mengerti luasnya agama Islam.
3. Membuah Budi Pekerti
Budi pekerti hendaklah diterangkan dengan jelas tentang akhlak terpuji (mahmudah) dan akhlak tercela (madzmumah), serta dibahas dalam penerapan akkhlak terpuji dan menjauhkan akhlak tercela sehingga amalan warga Muhammadiyah dan warga non Muhammadiyah berbudi pekerti yang baik dan berjasa.
4. Menuntun Amalan Intiqad
Hendaklah kita senantiasa memperbaiki diri sendiri (self corectie) di dalam segala usaha dan pekerjaan. Hasil perbaikan diri sendiri dapat dimusyawarahkan secara baik dengan tujuan untuk mendatangkan kemaslahatan dan menjauhkan dari kemadharatan.
5. Menguatkan Persatuan
Hendaklah persatuan menjadi tujuan dalam berorganisasi karena akan menguatkan dan mengokohkan pergaulan dalam persaudaraan, serta persamaan hak dan kemerdekaan dalam berpikir.
6. Menegakkan Keadilan
Hendaklah keadilan dijalankan sebagaimana semestinya, walaupun akan mengenai badan sendiri dan keputusan yang sudah ditetapkan dengan adil, maka harus, dijalankan, dibela, dan dipertahankan di mana pun.
7. Melakukan Kebijaksanaan
Dalam bergerak supaya tidak melupakan hikmah (kebijaksanan). Setiap hikmah hendaklah bersumber kepada al-Quran dan sunnah sahih. Hikmah (kebijaksanan) yang menyalahi pegangan dua kitab tersebut harus dibuang karena bukan hikmah (kebijaksanan) yang sesungguhnya.
8. Menguatkan Majelis Tanwir
Tanwir ternyata berpengaruh besar dalam perkembangan persyarikatan Muhammadiyah dan sudah menjadi tangan kanan yang bertenaga di sisi PP (Hofdbestuur) Muhammadiyah, maka Tanwir wajib ditetapkan dengan aturan yang sebaik-baiknya.
9. Mengadakan Konferensi Bagian
Untuk melaksanakan garis organisasi diperlukan langkah-langkah kerja bagian (majelis), maka hendaklah berusaha untuk mengadakan konferensi bagian (majelis), seperti konferensi (majlis) bagian: Penyiaran Agama seluruh Indonesia.
10. Mempermusyawaratkan Putusan
Putusan organisasi dapat dikerjakan dengan ringan dan mudah, maka hendaklah setiap putusan yang berkaitan dengan kepala bagian (majelis) agar dimusyawarahkan dengan yang bersangkutan lebih dahulu, sehingga dapat menghasilkan tanfidz dengan cepat dan tepat waktu.
11. Mengawaskan Gerakan Jalan
Hendaklah menajamkan pandangan untuk mengawasi gerak kita dalam persyarikatan Muhammadiyah. Terus melakukan perbaikan dalam setiap langkah yang sudah berlalu, masih proses berlangsung, dan yang akan datang berkembang terus.
12. Mempersambungkan Gerakan Luar
Berusaha untuk menjalin komunikasi dengan dunia luar (ekstern) terkait iuran (pendanaan), dengan menjalin organisasi selain persyarikatan dan organisasi pergerakan di Indonesia. Dengan dasar silaturrahim, tolong menolong, dan kebaikan, serta dengan tidak mengubah asas organisasi masing-masing. Terutama menjalin hubungan dengan organisasi dan pemimpin Islam.***
Tidak ada komentar:
Posting Komentar