TANAH DATAR, POTRETKITA.net - Slogan 'Anda Belum ke Minangkabau Bila tak Datang ke Tanah Datar', mulai lekat di hati wisatawan. Apalagi kini, ada enam hal yang tak tertandingi dari sektor pariwisata Tanah Datar.
Iven wisaa pacu jawi.(facebook efrison) |
Demikian terungkap dari seminar kepariwisataan, Kamis (11/8), di Aula Kantor Walinagari Guguak Malalo, Kecamatan Batipuh Selatan, pada seminar kepariwisataan yang dilaksanakan mahasiswa Universitas Andalas (Unand) Padang, dalam rangka program Kuliah Kerja Nyata (KKN) Tahun 2022. Khusus di Nagari Guguak Malalo, total mahasiswa KKN adalah 26 orang dengan Dosen Pembimbing Lapangan (DPL) Najmuddin M. Rasul, Ph.D.
Sedangkan narasumber seminar adalah Kepala Bidang Pariwisata pada Dinas Parpora Tanah Datar Efrison, Yori dari Bagian Hukum Serdakab Tanah Datar, dan Walinagari Guguak Malalo Mulyadi Tk. Pakiah Mudo selaku keynote speaker.
Efrison dalam pemaparannya menyatakan, Pemerintah Kabupaten Tanah Datar menjadikan bidang pariwisata sebagai sektor unggulan, dalam rangka peningkatan kesejahteraan masyarakat. Pariwisata, tegasnya, dapat mendatangkan multiplier effect dan lebih cepat dalam meningkatkan perekonomian masyarakat, menyentuh langsung seluruh kehidupan masyarakat.
"Tujuan pembangunan pariwisata kita adalah untuk membuka lapangan kerja bagi penduduk lokal di bidang pariwisata seperti tour guide, jasa akomodasi, dan jasa kuliner; mendorong seseorang untuk berwiraswasta atau wirausaha, seperti pedagang bunga, kerajinan, cinderamata, pemasok bahan makanan dan bunga ke hotel, membuat taman rekreasi dan lain-lain; serta meningkatkan pendapatan masyarakat dan pendapatan pemerintah daerah," ujarnya.
BACA PULA : Mahasiswa KKN Unand Gali Potensi Wisata Nagari Guguak Malalo
Menurutnya, ada enam hal penting yang menyebabkan Tanah Datar memiliki posisi penting dan strategis, dalam desain besar kepariwisataan di Sumatera Barat, yaitu:
1. Tanah Datar sebagai Luhak Nan Tuo
Kabupaten Tanah Datar disebut juga sebagai daerah yang paling tua dalam tatanan adat Minangkabau. Tanah Datar disebut juga sebagai pusek jalo pumpunan ikan yang merupakan basis, serta acuan dalam pelaksanaan adat budaya Minangkabau.
Di daerah ini juga terdapat berbagai macam peninggalan sejarah Minangkabau, yang terpopuler adalah Istano Basa Pagaruyung yang telah menjadi ikon pariwisata Sumatera Barat.
2. Tanah Datar mempunyai banyak Objek Wisata
Terdapat sekitar 195 buah objek wisata, baik wisata alam, wisata budaya, wisata religi, dan wisata bahari, maupun wisata minat khusus. Tanah Datar adalah salah satu dari empat kabupaten di Sumatera Barat yang memiliki danau, yaitu Danau Singkarak, dan memiliki satu air terjun yang telah terkenal, yaitu Air Terjun Lembah Anai.
3. Tanah Datar sebagai Destinasi Budaya
Kabupaten Tanah Datar menyimpan peristiwa bersejarah dalam perjalanan masyarakat Minangkabau yang dikenal dengan Sumpah Sakti Bukik Marapalam, yaitu tercapainya kesepakatan antara kaum adat dan kaum agama, dikenal dengan Adat Basandi Syarak, Syarak Basandi Kitabullah (ABS-SBK).
4. Tanah Datar sebagai Basis Perjuangan
Di Tanah Datar terdapat bukti perjuangan bangsa Indonesia dalam merebut kemerdekaan, seperti adanya benteng Fort van der Cappellen yang mempunyai nilai sejarah yang tinggi. Di Sumatera Barat hanya terdapat dua benteng, satunya lagi Fort de Kock di Kota Bukittinggi.
5. Tanah Datar mempunyai banyak Seni Tradisional
Di Tanah Datar terdapat berbagai macam seni budaya tradisional dan permainan anak nagari yang sangat spesifik. Permainan itu antara lain adalah pacu jawi, alu katentong, aneka tarian spesifik, randai, silek tuo, dan lain sebagainya.
6. Tanah Datar Memiliki Iven wisata unggulan yang berskala Nasional dan Internasional
Melaksanakan iven wisata merupakan salah satu cara untuk mendatangkan wisatawan, ivet wisata Tanah Datar yang sudah go internasional seperti pacu jawi dan Festival Pesona Minangkabau.
Efrison menambahkan, selain lantaran keenam andalan itu, sedikitnya ada tujuh alasan pula bagi wisatawan datang ke Tanah Datar, yaitu karena budayanya yang khas, makanannya yang enak, alam yang indah, kunjungan sosial keagamaan, bisnis atau dinas, belanja produk unik, dan iven lainnya.***
(MUSRIADI MUSANIF)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar